spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

RENUNGAN SEPANJANG HAYATKU

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

 

  • Gafar Uyub Depati Intan, (Hamba tuhan yang lemah ini) dari Ciptaan Allah SWT, yang maha segalanya. Kepada Allah, (hamba), bersyukur dan mohon ampun, atas segala rachmat dan karuniamnya telah hamba nikmati, hamba belum sujud padamu
  • secara sempurna, sampai detik ini masih bergelimang dosa, secara sadar dan tidak sadar masih menciptakan dosa-dosa yang baru.
  • Kepadamu yang maha segalanya, hamba mohon ampun-ampun, ya allah, hamba akan terus mencari engkau dimana berada, untuk mendekatkan diri. Hamba belum mampu melawan dan mengalahkan ‘’jin, iblis dan syaitan’’ yang setiap saat menggoda, karena raga, fikiran (akal) dan nafsuku, ‘’masih sering berbuat bohong-bohong, arogan, angkuh dan sombong.’’
  • Do’aku padamu ya allah, pencipta langit dan bumi serta segala isinya, hamba mohon ampun, Ampun, ya allah. Do’aku, berilah hamba petunjuk jalan yang benar, jalan yang engkau redho’i.
  • Dan pada ibu, ayah yang melahir dan membesarkan aku, hamba sujud padamu, tanpamu aku tak pernah ada untuk selamanya terkecuali mujizat dari Allah SWT.
  • Ya Allah, Ibu dan ayah yang tidak bisa kulihat secara kasat mata, khusus (ayah dan ibu) sudah mendahului aku, kembali kepadanya, (berasal dari allah kembali kepada allah), sang maha pencipta atas segalanya.
  • Aku hanya bisa berkirim do,a, Al-Fatihah, semoga diterima allah dan engkau dilapangkan disisinya di alam sana. Lewat kuasanya allah, aku hanya bisa melihatmu lewat mata bathin membayangkan wajah dan senyummu, atas karunia dan mujizat allah sang maha pencipta untuk segalanya.
  • Dengan keyakinanku yang kukuh, diakhirat nanti akan ada Surga dan Neraka (Neraka & Surga), dan rasa keadilan yang seadil-adilnya atas kodrad allah SWT, terhadap setiap manusia yang diberi kelebihan akal dan fikiran untuk membedakan dengan hewan atau binatang. Namun, aku sangat yakin didunia ini, ‘’aku telah merasakan Neraka dan Surga’’ itu sendiri.
  • Aku sedang menjalani sakit bertahun-tahun lamanya, berdasarkan keterangan medis (ahli) dibidang kesehatan, aku kena penyakit ‘’kadar gula tinggi, gas lambung dan asam urat’’ ini penyakit komplikasi yang mematikan banyak orang didunia.
  • Allhamdulillah, berkat ichtiar (usaha) yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan berobat secara medis, dan cara-cara tradisional tak kalah pentingnya berdo,a kepada allah, dengan selalu mengingat namanya dan terus berusaha berbuat untuk kebaikkan. Kini, aku diberi kesehatan dan menjalankan proses kehidupan seperti orang lain.
  • Sekedar mengingatkan diriku kembali, masa mudaku dan kesehatan lagi membaik, aku lupa akan sakit. Dan lupa dari mana aku,….siapa yang menggerakkan tubuhku ini, bisa bekerja, berfikir, dan siapa yang memberiku nafas sehingga aku bisa hidup dan menjalankan proses kehidupan ini.
  • Dan siapa yang memberi aku rezeki, sungguh aku tidak bersyukur, kepada Allah SWT sang pencipta langit dan bumi dengan segala isinya. Aku harus sadar, bahwa ‘’neraka dan surga itu, sudah ada didunia yang nyata ini.
  • Usaha (ichtiar) berobat dikabulkan Allah. Kini, tercatat sampai Oktober 2022 insyaallah penyakit yang menderaku berangsur pulih. Dan aku memulai bekerja lagi sebagai seorang Jurnalist, dimana aku sudah menjatuhkan pilihan profesi (pekerjaan) dalam hidupku.
  • Karena pilihan, harus kurawat dan kujaga dengan baik, dan berusaha keras menjalankan tugas (amanah) yang dimanatkan dalam undang-undang dan ketentuan berlaku.
  • Aku bersyukur kepada allah, ketika aku diberi ketenangan berarti itulah surgaku. Dan berbagai penyakit dan cobaan yang diberikannya, itulah neraka, atas perbuatan pada masa laluku yang angkuh, sombong, sak dan wasangka, merasa kuat, dan merasa hebat sendiri.
  • Ternyata itu, nafsu dan fikiran-fikiran kotor, yang harus kubuang jauh-jauh dan wajib kusadari agar aku tidak terpuruk lagi dilobang yang sama.
  • Dan yang maha kuat dan maha segalanya, adalah Allah sang pencipta langit dan bumi dengan segala isinya. Aku tak lebih dari seorang hamba yang lemah, dan lebih sempurna dari hewan/ bintang, karena di beri akal dan fikiran.
  • Ketika aku tidak menggunakan akal sehatku, aku tak lebih baik, ternyata sama dengan bintang.
BACA JUGA :  Sandra Boy & Zulfahmi : Balon Bupati Kerinci, Jangan Sampai Menunggu Sumbangan?

Kepada setiap orang yang telah aku kenal, keluarga, sahabat, handaitolan dan yang belum kukenal sama sekali, dimanapun berada, aku mohon maaf jika kita tidak sependpat atau berbeda pandangan dalam melihat, merasakan sesuatu.

Kita adalah sahabat yang baik, hidup damai dan berdampingan tanpa membeda-bedakan satu sama lainnya. Lebih dan kurang mohon maaf, inilah sebuah renungan sepanjang hayatku. Aku terus berusaha untuk mencari tahu kebenaran hidup ini, kemana aku harus pergi? (Asalamualaikum Waromatullah wabarakatuh).

Kisah Singkat Jurnalis Gudi Podcast Kemenag Rejang Lebong

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Headlines

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Posts

https://situs-toto.togel.togetherband.org