spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Wartawan BEO.co.id Jangan Mencampur Adukkan Tugas Wartawan Dengan Minta Uang ?

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

KERINCI, BEO.CO.ID – Profesi dan tugas Wartawan adalah muliya bagi kepentingan umum (masyarakat luas), jika dijalankan secara benar, jujur dan bertanggungjawab oleh orang yang mengaku Wartawan, dengan kata lain informasi yang disampaikan untuk kemaslahatan orang banyak (hak public) untuk mengetahuinya berdasarkan UUD 1945, Pasal 28 hurup (f) dan seterusnya.

Dan kepada seluruh Wartawan Media BEO.CO.ID, (BiDiK07 ELANG OPOSISI) untuk media cetaknya, jangan sekali-kali mencampur adukkan tugas peliputan, konfirmasi, klarifikasi, meminta hak jawab orang / pejabat Kepala Desa, Lurah, Camat, Bupati, Walikota, Gubernur bahkan sampai pada tingkat presiden sekalipun dari atas kebawah (jajarannya), TNI/Polri, ditegaskan khusus Wartawan Beo.co.id, jangan sekali-kali mencampur adukkan Konfirmasi/ Wawancara, dengan meminta-minta uang, minta minyak motor dan minta dibelikan rokok?. Apa lagi dengan cara-cara maksa alias tak beradap. Kata, Gafar Uyub Depati Intan Pemimpin Redaksi BEO.CO.ID dan GEGERONLINE.

Kenapa saya menyampaikan ini kepada seluruh Wartawan BEO.co.id, diwilayah tugas masing-masing, Provinsi Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, dan Jambi, karena belakangan ini banyak oknum ngakunya Wartawan berani mencampur adukkan tugas dengan kepentingan pribadi mengarah pada tindakkan pemaksaan.

Apa lagi setelah diberi uang oleh pihak yang dihubungi, maka dianggap baik dan beritanya pun lenyap entah dikemanakan?.  Kata Bang Ayub, begitu Ia akrap dipanggil sehari-harinya. Ditegaskan Bang Ayub, jika anda bermimpi jadi orang kaya, sangat keliru memilih profesi Wartawan (Jurnalistik) alias Kuli tinta. Lebih baik mundur dan memilih pekerjaan lainnya. Ini khusus untuk Wartawan Beo.co.id, entah yang di dunia luar sana?.

Karena konfirmasi/ klarifikasi dan wawancara terhadap pihak tertentu/ pejabat/ aparatur Negara / masyarakat, merupakan kewajiban (keharusan) bagi Wartawan (Jurnalist), untuk membangun keseimbangan berita. Dan hak bagi pihak yang dihubungi untuk menjelaskan pendapatnya, hak jawab, hak bantah, sanggah dan hak memberikan keterangan seluas-luasnya.

Tentu antara pihak yang datang dan pihak yang dihubungi harus saling tahu nama/ identitas dan dari media mana, jika yang datang betul Wartawan dan atau dari masyarakat umum lainnya. Juga harus saling mengenal terlebih dahulu, karena ini menyangkut informasi untuk prodak sebuah berita atau beberapa berita, atau artikel ilmiah.

Tak heran banyak Wartawan BEO.co.id, yang berfikir cerdas ‘’memilih mundur’’ dari Beo.co.id & Bidik07ElangOposisi, dan memilih profesi/ pekerjaan lain seperti ‘’Jadi kontraktor, Petani, Pedagang, Bisnismen, Politikus, Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI/ Polri dan lainnya. Yang penting menghasilkan nilai lebih dan halal, tidak berurusan dengan aparat penegak Hukum, (melawan hukum)?.

Menurut Bang Ayub, pekerja yang berhasil, orang yang memelihara dan menjaga/ merawat profesi dan pekerjaannya dengan baik, dan tak pernah berhenti belajar-belajar dengan baik dibarengi dengan tindakkan yang baik dan sopan, niscaya akan diberikan barokah oleh tuhan yang maha kuasa – maha segalanya.

Tidak menghandalkan akal/ fikiran dan Nafsu, karena keduanya paling suka berbuat bohong. Akal (fikiran) dan Nafsu, bagian dari kerangka manusia, tanyakanlah pada diri kita masing-masing. Pernah berbuat bohong atau tidak…?

Jalan hidup masyarakat Pers, yang setia dan menekuni profesinya dengan baik, telah diberi waktu, tempat dan kesempatan lewat kerjasama yang tidak mengikat, penawaran kerjasama penulisan program dinas dan instansi pemerintah, Iklan, Pariwara, promosi prodak dan lain sebagainya. Cukup untuk makan keluarga tiga kali sehari, menyekolahkan anak-anak, insyaallah bisa. Tapi bukan kaya, (cukup).

Dan karya Jurnalistik tidak selalu harus berita-berita kasus, karena ada tiga tugas pokok Wartawan Indonesia, ‘’Pertama menyampaikan berita-berita pembangunan, Budaya, Hiburan dan Sastra dan ketiga Tugas Sosial dan Kontrol, (control Sosial)’’ untuk semua tugas – tugas itu harus terkonfirmasi dengan baik. Dan tidak harus dibayar oleh pihak-pihak yang dikonfirmasikan.

Saya baru pulang dari kampung halaman saya Kerinci, saya mendapat kabar tak sedap tentang dunia Jurnalist yang saya cintai dan banggakan ini, dihebohkan berbagai rumor tak sedap. Adanya oknum Wartawan yang seolah menjual, kebebasan/ kemerdekaan Pers dipundaknya, hanya minta dibelikan minyak motor, rokok dan uang saku.

Karena saya sudah 35 tahun menekuni dunia Pers, dan 11 tahun diantaranya diera pemerintahan rezim Orde Baru (Orba), termasuk kenyang merasakan pahit getirnya dunia Wartawan, insyaallah masih aktif sampai hari ini.

Jika ada pihak berpendapat bak menepuk air didulang, memang itu adanya harus dilakukan, guna mengubah paradigma berfikir para oknum Wartawan bermental ‘’kerdil dan picik’’ hanya menjadikan profesi Wartawan, ‘’alat gagahan, pengangguran intelek, sesungguhnya rapuh’’

Dan saya juga salah satu orang yang berdosa terhadap Wartawan BEO.co.id, karena belum mampu membayar gaji mereka, karena lembaga Pers yang saya dirikan PT. ALIKA INTAN PERS, penerbit media online dan cetak, dan terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum dan HAM) RI, serta memenuhi persyaratan lainnya, namun belum mampu membayar gaji atau honor para Wartawannya. Saya, hanya memberikan bantuan kecil dan sangat terbatas.

Maka bagi rekan-rekan, yang mau bergabung dengan media yang saya pimpin dan saya punya, selalu saya jelas dan ingatkan, kita tanpa gaji, hanya lewat usaha yang kita lakukan via penawaran Iklan, Pariwara, Kerjasama yang tidak mengikat (independen), Kerjasama penulisan program dan sistem pelaksanaan dengan pemerintah dan dinas instansi terkait dan penulisan promosi prodak-prodak. Itupun diatur dengan cara-cara yang legal, penawaran dan pengisian formulis persetujuan, memang uangnya sedikit tapi dalam kategori yang legal dalam dunia usaha. Wartawan punya peluang besar dalam hal jika dikerjakan sungguh-sungguh.

Dari sana sumber penghasilan yang sah dan diatur kerjsamanya, tetap mengedepankan prinsip saling menguntungkan. Dan tidak dengan cara mencampur adukkan antara konfirmasi/ wawancara dan klarifikasi dengan meminta uang, minta dibelikan minyak motor dan rokok, jika ini dilakukan berarti menghancurkan nama lembaga penerbitan itu sendiri dan mengganggu rasa nyaman Wartawan lainnya, saat konfirmasi. Karena masih ada oknum menjastis profesi Wartawan, seolah kinerjanya seperti itu.

Padahal itu perbuatan segelintir oknum yang bukan berjiwa Wartawan. Saya sangat berpendapat kalau Wartawan dari media manapun, silakan datang ke Desa Sungai Batu Gantih, Kecamatan Gunung Kerinci, untuk melakukan chek and richek atas pembangunan Jalan Desa yang menggunakan anggaran APBN (Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara), wajib dikontrol penggunaannya dan diawasi secara benar dan professional.

Dengan catatan jelaskan nama terang Wartawan dari media mana? Kita berharap kepentingan yang lebih besar diutamakan, bukan individu, kelompok dan perorangan lainnya, karena ini dana desa (DD), hak masyarakat, bukan hak kepala desa (kades) setempat.

Kades Suardesi, hanya penyelenggara dan melaksanakan pemerintahan desa (membangun desa), Desawasakanlah diri, cerdas, entelek dalam bertanya atas apa yang dibangun dan dikerjakan. Demikian juga Kades jika yang datang jelas identitas dan namanya berikan penjelasan apa adanya. Dan jangan mengada-ada?. Kades dan Wartawan, bukanlah segalanya dalam pengawasan pembangunan, banyak pihak secara institusi punya kewenangan termasuk masyarakat awam sekalipun. Semoga. (***).


Kades Sungai Batu Gantih, Suardesi dihubungi awak media ini secara terpisah, Kamis malam Jum’at (10-02-2022) mengatakan ‘’kita siap diklarifikasi oleh keempat oknum yang datang itu. Datanglah kedesa Sungai Batu Gantih, dengan menjelaskan nama terang, identitas dari media mana da nisi buku tamu Kades Sungai Batu Gantih’’ waktu dan tempat kami sediakan. Dan jangan ragu, kami tunggu kedatanganya, tegas Suardesi pada awak media ini.

Laporan Tim : BEO.co.id, Kerinci & Kota Sungai Penuh. (Muhammad Marhaen Dj, Sandra Boy Chaniago & Mariono).-

Penulis/ Editor :  Sbong Kime.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kisah Singkat Jurnalis Gudi Podcast Kemenag Rejang Lebong

Tabut Bengkulu (Dokumentasi Yopoyo)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Headlines

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Posts

https://situs-toto.togel.togetherband.org