Orang-orang tekun dengan pekerjaan (profesinya) dan berani kebanyakan lahir dari latar belakang kehidupan yang sulit. Ia telah merasakan pahit getirnya perjalanan orang-orang kecil yang sering terabaikan dari perhatian public.
Redaksi BEO.co.id dan Koran BiDiK’07 ELANGOPOSISI, DALAM RUBRIK “Catatan yang terabaikan” Tulisan catatan ini kebanyakan mengangkat kisah-kisah Kaum Marjinal/ Miskin, dan Unik yang dilupakan dan heroisme perjuangan “Kemerdekaan, Keadilan dan kebenaran, yang ditindas oleh orang-orang (penguasa) rakus, kejam, keras, dictator, yang tak menghargai jasa perjuangan.
Catatan yang terabaikan ini, sebuah rubric yang tak menarik, tapi perlu dicatatkan kembali, minimal mengingatkan kita untuk semua orang.
Kali ini Catatan yang terabaikan menurunkan catatan ringan kreativenya seorang Wartawan (Jurnalistik) didapur kami sendiri, “BEO.co.id dan KORAN BiDiK07 ELANGOPOSISI” Ini merupakan support prestasi bagi Wartawan Beo.co.id.
Dalam ringkasan Autobiografinya Henry Verdian, menulis sebagai berikut. Nama saya adalah Henry Verdian, lahir pada tanggal 24 September 1985 di Kota Bengkulu. Saya adalah anak ke dua dari tiga bersaudara, buah hati dari pasangan Roslam dan Herijan.
Ayah saya Roslam adalah seorang Buruh, sementara ibu saya Herijan adalah ibu rumah tangga.
Tahun 1991 saya memulai pendidikan di SD Negeri 17 Kecamatan Lebong Utara Provinsi Bengkulu (sejak 2003 dua Kecamatan Lebong menjadi Kabupaten Lebong), kemudian berpindah ke Kabupaten Rejang Lebong, (Induk) dan melanjutkan pendidikan di SD Negeri 5 Curup.
Setelah menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri 5 Curup, saya melanjutkan pendidikan ke jenjang menengah setelah tamat, melanjutkan ke SMP Negeri 2 Curup di jalan Sukowati dan melanjutkan ke Sekolah Menegah Atas di SMA Negeri 3 Tabarenah.
Dan setelah selesai SLTA, Saya memulai karir di Jurnalistik dengan menjadi wartawan sejak 2006, setelah sebelumnya memperoleh (pembekalan) pendidikan jurnalistik dari seorang wartawan Senior sekaligus pendiri Koran Bidik dulu bernama Surat Kabar Mingguan BiDiK Independent, Bengkulu.
Tahun 2006 saya memulai pekerjaan disalah satu Tabloid Mingguan Lokal di Kabupaten Rejang Lebong. Kemudian di tahun 2007, bersama rekan – rekan wartawan senior di kabupaten Rejang Lebong saya mendirikan sebuah perusahaan penerbitan majalah Human Resource Development Institution ( HURDI). Dan lalu tahun 2009 mendirikan sebuah majalah penerbitan yang diberi nama Expose dan menjabat sebagai Wakil Pemimpin Redaksi.
Yang ditukangi “Dedi Ariko” mantan Wartawan Mingguan Bidik Independen angkatan pertama. Jatuh bangun silih berganti, lalu pada tahun 2011 bergabung dengan Crew Metro Bengkulu.
Dan pada tahun 2013 menjadi Pemimpin Redaksi di sebuah perusahaan penerbitan surat kabar “NEW KABAR BENGKULU” berjalannya waktu di tahun 2019, bergabung dengan surat kabar “Harian Radar Lebong” dibawah naungan Jawa Post Group, namun karena kondisi kesehatan saya yang tidak memungkinkan pada waktu itu kemudian, saya memutuskan untuk resign di tahun 2021.
Lalu pada tahun 2022 hingga sekarang saya bergabung menjadi wartawan di perusahaan penerbitan media online, BEO.co.id dan BiDiK07 ELANGOPOSISI, dikenal dengan media BEO. CO.ID (BEO), hingga sekarang-tulis Henry.
Catatan yang ringan ini, memotvasi wartawan Pemula BEO.co.id, yang bertugas di Kerinci dan Kota Sungai Penuh Jambi, dan Kabupaten Rejang Lebong dan Kepahiang, Bengkulu.
Dari catatan yang terabaikan, mencatat “tak akan lahir prestasi yang baik, dalam dunia Wartawan (Jurnalistik), tanpa ditekuni dengan sungguh-sungguh, serius, creative, inovatif dan kerja keras” karena ilmu Wartawan (Jurnalistik), adalah bagian yang tak terpisahkan dari kemauan keras, belajar dan membaca tanpa batas.
Wartawan yang baik, adalah “Wartawan yang tanpa henti belajar dan membaca, baik tersurat maupun yang tersirat, kata Drs. Syahrial Aziz, Mantan Wartawan “Harian Kompas” media Group. Kini, berkiprah di jurnalistik di Kota Padang.
Kini Henry Verdian, bersama Eluban Rna Intan, menangani Perwakilan BEO.co.id dan KORAN BiDiK07 ELANGOPOSISI, Kabupaten Lebong dan Bengkulu Utara. Dengan misi mengembangkan Jurnalistik INVESTIGASI REPORTING, penyelidikan lapangan, guna menjawab tantangan berita yang simpang siur, karena kepentingan pihak tertentu. (***).