Perang antara Israel dan Hamas Palestina telah merenggut ribuan nyawa dan membuat jutaan orang mengungsi. Perang bermula dari serangan Hamas kepada Israel pada 7 Oktober 2023. Kontributor: Sulthoni, tirto.id – 11 Okt 2023 09:30 WIB, dikutif BEO.co.id, kembali.
Hamas melakukan serangan paling dahsyat dengan menembakkan 3.000 roket ke wilayah Israel.
Serangan tersebut, menurut laporan Aljazeera menyebabkan 800 warga Israel tewas dan ribuan lainnya luka-luka.
Menurut Juru bicara Hamas Khaled Qadomi, kelompoknya melakukan operasi militer sebagai tanggapan atas kekejaman yang dialami warga Palestina selama beberapa dekade.
“Kami ingin komunitas internasional menghentikan kekejaman di Gaza terhadap rakyat Palestina, tempat-tempat suci kami seperti [Masjid] Al-Aqsa. Semua hal tersebut adalah alasan di balik dimulainya pertempuran ini,” katanya mengutip Aljazeera.
Hamas juga menyerukan kepada kelompok-kelompok lain untuk bergabung dalam pertempuran, dan mengatakan bahwa serangan pada hari Sabtu hanyalah permulaan.
Setelah adanya serangan tersebut, Israel mendeklarasikan perang di Jalur Gaza.
Selain itu, Israel juga membalas serangan dengan melakukan pengeboman di Jalur Gaza yang menyebabkan lebih dari 500 warga Palestina tewas.
Selain melakukan serangan balasan, Aljazeera juga melaporkan bahwa Israel telah mengerahkan pasukan di sepanjang perbatasan Gaza, tampaknya sebagai persiapan untuk serangan darat.
Serang darat yang dilakukan oleh Israel untuk melakukan blokade total di Jalur Gaza, menghentikan pasokan makanan, bahan bakar, dan komoditas penting lainnya di wilayah tersebut.
Lantas apakah Hamas yang telah melakukan serangan mematikan di wilayah Israel Selatan merupakan tentara Palestina? Selain itu, siapa saja pendukung Hamas ini?
Apakah Hamas adalah Tentara Palestina?
Hamas adalah singkatan dari Gerakan Perlawanan Islam dan dalam bahasa Arab berarti “semangat”. Kelompok ini berhasil mengendalikan Jalur Gaza, dengan luas wilayah sekitar 365 km persegi (141 mil persegi) yang merupakan rumah bagi lebih dari dua juta orang.
Hamas telah berkuasa di Jalur Gaza sejak tahun 2007 setelah perang singkat melawan pasukan Fatah yang setia kepada Presiden Mahmoud Abbas, kepala Otoritas Palestina dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).
Gerakan Hamas didirikan di Gaza pada tahun 1987 oleh seorang imam, Syekh Ahmed Yasin, dan ajudannya Abdul Aziz al-Rantissi.
Pembentukan Hamas setelah dimulainya Intifada pertama, sebuah pemberontakan melawan pendudukan Israel di wilayah Palestina.
Gerakan ini dimulai sebagai cabang dari Ikhwanul Muslimin di Mesir dan membentuk sayap militer, Brigade Izz al-Din al-Qassam, untuk melakukan perjuangan bersenjata melawan Israel dengan tujuan membebaskan Palestina.
Organisasi ini juga menawarkan program-program kesejahteraan sosial kepada para korban pendudukan Israel.
Perjuangannya berbasis agama, dimana Hamas meyakini bahwa Palestina merupakan wilayah orang Islam.
Pihak-Pihak yang Mendukung dan Membantu Hamas. Hamas yang memantik perang dengan Israel mempunyai berbagai dukungan dari beragam organisasi yang tersebar di berbagai negara.
Hamas merupakan bagian dari aliansi regional yang juga mencakup Iran, Suriah, dan kelompok Hizbullah di Lebanon, yang menentang kebijakan Amerika Serikat terhadap Timur Tengah dan Israel.
Hamas merupakan kelompok bersenjata terbesar kedua di wilayah ini, sering bersatu melawan Israel dan merupakan anggota terpenting dari ruang operasi gabungan sebagai kelompok militer di antara berbagai kelompok bersenjata di Gaza.
Serangan Hamas yang membombardir Israel dengan mengerahkan 1.000 pejuang tersebut mempunyai pasukan unit khusus yang meliputi unit rudal, unit angkatan udara, dan unit komando elite darat. Kemudian unit drone dan unit intelijen.
Sehingga perlawanan Hamas terhadap Israel tidak sendirian. Sebab, Hamas merupakan salah satu organisasi bagian dari aliansi yang menentang pendudukan Israel di wilayah Palestina, tulis Tirto.id, dikutif kembali.
Catatan Penulis, Hamas adalah gerakan “Perlawanan Islam” sakral disebut “Semangat” dikutif dari Aljazerra dan berbagai pendapat ditulis press dalam dan luar negeri.
Berbagai pendapat menulis, secara mayoritas damai bagi kedua belah pihak, (Palestina-Israel) adalah pilihan terbaik guna menghentikan peperangan bersenjata yang menelan korban kedua belah pihak.
Mayoritas pendapat, damai yang terbaik, “Palestina tetap Merdeka, hidup damai dan berdampingan satu sama lainnya, dan menghentikan jika ada pendapat mengatakan perang Agma.”
Bahwa Kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan penjajahan diatas dunia harus di hapuskan, sebagai mana di amanatkan dalam Pembukaan UUD 1945 yang dimiliki Indonesia, dan itu yang terbaik.
Kita harus bangga Indonesia memiliki dasar Negara yang kuat dan kokoh, “merdeka, damai dan indah berdampingan” mari tanpa henti kita serukan damai di Palestina vs Israel.
Kita semua makhluk ciptaan tuhan, bukan ciptaan siapa-siapa, bersyukurlah pada tuhanmu masing-masing sesuai keyakinan, jadikan “ damai sebagai vondasi kehidupan “ merdeka, damai dan berdampingan ibadah dalam kebaikan?” (***).
Penulis/ EDitor : Gafar Uyub Depati Intan.