KERINCI, BEO.CO.ID – Pembangunan/ pengadaan Sumber Air Baku (sumber air bersih layak minum), tahun anggaran 2018 silam di Desa Tanjung Genting, Kecamatan Gunung Kerinci, Kabupaten Kerinci, Jambi menghabiskan dana miliaran rupiah, ‘’gagal berfungsi sampai saat ini’’ sumber dana APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) bantuan dari kerjasama RI dengan Negara Hungaria.
Hal ini terungkap hasil Investigasi Jurnalist BEO.co.id, Sabtu 5 Nopember 2022, bangunan yang berlokasi di Desa Tanjung Genting itu, tepatnya sebelum dan berbatasan langsung dengan kebun (ladang), ‘’Pak Anton desa setempat’’
Sejak dibangun pada tahun 2018 silam, telah ditindak lanjuti dengan pemasangan Pipa SPAM (Sistem Pengadaan Air Minum) Ibu Kota Kecamatan (IKK), tahun anggaran 2021 dengan nilai Rp.1, 6 miliar dikerjakan CV.KJ (saat itu), sudah selesai dan berjalan dengan baik (selesai). Namun secara menyeluruh belum berfungsi untuk memberikan pelayanan pada publikpublicrakat Kecamatan Gunung Kerinci, antara lain meliputi Desa Sungai Gelampeh, Tanjung Genting Mudik, Hilir, Simpang Tutup, Sungai Batu Gantih/ Sungai Batu Gantih Hilir, Siulak Tenang dan Siulak Deras, ibu kota kecamatan, Gunung Kerinci.
Ironisnya bangunan itu, beberapa bulan lalu dilanda bencana banjir, dampaknya sangat patal sejumlah bangunan fisik hancur berantakkan.
Ditahun anggaran 2022, kembali dibangun/ rehab dengan pemasangan Bronjong, sedikitnya terdapat Sembilan Bronjong yang sudah terpasang. Namun belum diketahui perusahaan apa yang mengerjakannya?.
Karena, saat dichek (5/11/2022), tidak ditemukan papan merk (pemberitahuan) dilapngan. Otomatis belum diketahui secara pasti perusahaan apa yang diberi tanggungjawab melaksanakan pekerjaan fisiknya.
Dari fakta lapangan, sesuai foto yang diambil (5/11/2022) Bronjong terpasang Nampak rapi, namun ruang kawat pengamanan Bronjong, standard batu terpasang ada yang tergolong kecil dan lolos dari jarak anyamannya.
Solusinya, harus diperbaiki, masih ada waktu sampai 18 Nopember mendatang. Agar bangunan (item) pekerjaan tahun ini, bisa memberikan azasmanfaat maksimal sehingga bisa / mampu memberikan pelayanan dan menjawab tantangan kedepannya untuk pengadaan air bersih bagi masyarakat, Kecamatan Gunung Kerinci.
Salah satu sumber kompeten kepada BEO.co.id, (5/11/2022), via sambungan telephone, menjelaskan perkiraan bangunan tahun ini perbaikan akibat banjir itu menghabiskan dana sekitar lebih kurang Rp.800 juta.
Namun sumber mengaku tidak tahu pasti perusahaan apa yang mengerjakannya (pemenang lelang) yang jelas sumber dananya dari APBN tandas sumber itu.
Ditambahkan sumber, bagi kita masyarakat yang penting pekerjaan selesai dengan baik, dan memberikan azsmanfaat sebagai tujuan akhir pembangunan, ujarnya berharap.
Dari pengamatan redaksi BEO.co.id dan laporan dari Jurnalist dari lapangan, perlu kesungguhan dalam pelaksanaan pengerjaan fisik dilapangan. Terlepas perusahaan dari mana saja, yang penting pencapaian akhir dari fisik memberikan manfaat bagi masyarakat.
Karena pengadaan sumber Air Baku, yang pengadaannya bekerjasama dengan Negara Hungaria itu, berarti program nasional dari pemerintah RI, untuk pengadaan air bersih yang cukup bagi masyarkat, berfungsi dan terpelihara dengan baik.
Dan penting di ingat, tidak setiap tahun pemerintah bisa mengucurkan anggaran pada lokasi yang sama, mengingat keseimbangan pembangunan dan pemerataannya bagi masyarakat dapat terjawab. (***/ mm/ Perwakilan Kerinci dan Kota).
Editor/ Penulis : Gafar Uyub Depati Intan.
