Benih Padi Online Dilaunching, Bupati Lebong “Bangun Pencitraan”

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
Acara launching tanam peningkatan indek pertanaman tahun 2023, 15 Februari 2023. Dok/net

LEBONG, BEO.CO.ID – Cukup miris jika benar faktanya, program unggulan Bupati Kopli Ansori dan Wakil Bupati Fahrurrozi, M.Pd di program MT-II peningkatan indek pertanaman (IP) dari IP 200 menuju IP 300 berlokasi di Embong Uram, Kecamatan Uram Jaya, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu ternyata dalam lolos pengawasan.

Pasalnya, bibit benih Hibrida Bridantara 8 yang ditanam petani terserang hama ternyata pembelian dari petani secara online, bukan dari dinas Pertanian Lebong.

Padi berumur 29 hari jenis Hibrida Bridantara 8 yang mengalami pertumbuhan yang kurang baik dan terserang hama kupu-kupu putih/ ulat gading serta ada tanaman padi petani yang mati. Dok Beo.co.id/Lebong

Hal itu diungkapkan Kadis Pertanian dan Perikanan Kabupaten Lebong, Hedi Parindo mengatakan bahwa bibit Hibrida Bridantara 8 yang ditanam oleh petani Embong Uram bukan pemberian dari dinas Pertanian.

“Itu memang dari petani yang membawa varietas Hibrida Bridantara 8 bukan dari dinas Pertanian dan kita tidak ada mengambil pengadaan jenis benih Hibrida Bridantara 8,” ujar Hedi saat dijumpai diruang kerjanya, Jum’at (17/3) dikutip kembali diberita sebelumnya.

Hedi juga menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pengecekan dilapangan dan segera melakukan pengendalian, untuk kesiapan obat-obatan telah disiapkan. Rencana pengendalian itu dilakukan, Sabtu 18 Februari 2023, jika pun itu dapat diselamatkan, apabila tidak bisa harus diganti varietas baru (benih padi baru).

BACA JUGA :  APBDes Belum Ditetapkan, BPD Desa Gandung Persoalkan Anggaran “Tak Wajar”

“Hibrida Bridantara 8 secara produksi dia bagus, cuma ditingkat ketahanannya dengan hama sedikit lebih lemah,” jelas Hedi mengakui adanya kekurangan dan kelebihan Hibrida Bridantara 8.

Ketika ditanya oleh awak media ini dimana keberhasilan varietas Hibrida Bridantara 8, Hedi menjawab bahwa varietas Hibrida Bridantara 8 ini baru lebih jelasnya tanya langsung dengan pak Jimmy. Dan ia juga mengatakan bahwa petani disini (Red-Embong Uram) senang mencoba, mereka beli bibit lewat online, dan ini sebagai pembelajaran untuk kedepannya dan harus ada pengawasan bibit apa saja yang masuk.

“Untuk bantuan kita hanya sebatas pengendalian dan obat-obatan untuk mencegah hama, sesungguhnya jadwal kita itu April baru serentak, karena mereka sudah mendapatkan keberhasilan untuk menjadikan IP 300, sesuatu pasti ada kendala baru kita cari solusinya,” ungkapnya.

Jauh Hedi menerangkan bahwa kategori pertumbuhan padi yang dianggap gagal di umur 30 hari dan selain itu, tidak ada anggaran ganti rugi atau tidak teranggarkan. Dan Ia menyampaikan untuk ganti rugi, apabila terkena bencana alam, untuk yang di Embong Uram bukan yang tergolong itu, ini kan diakibatkan serang hama.

BACA JUGA :  Survei Titik Nol, Pemdes Kampung Dalam Bangun SPAL & Drainase

“Untuk tahun ini tidak ada anggaran ganti rugi, kami juga tidak berani berjanji akan adanya anggaran ganti rugi, karena selama ini belum pernah terjadi hal seperti ini,” demikian disampaikan Hedi.

Media ini belum berhasil mengkonfirmasi Bupati Lebong, Kopli Ansori sampai berita ini dipublis.

Dari informasi yang tersebar luas bahkan terekspos oleh media, bahwa Bupati bersama unsur Forkopimda beserta OPD ikuti hadir dalam acara Launching peningkatan IP dan gerakan pengendalian masal penyusunan dalam acara tersebut, 15 Februari 2023 lalu.

Patut diduga acara launching tersebut tidak dipersiapkan secara matang dan ada indikasi membangun pencitraan ditengah petani Lebong, khususnya desa Embong Uram, Kecamatan Uram Jaya, Kabupaten Lebong.

Bukti nyata masih lemahnya pengawasan dari dinas terkait, sampai-sampai petani lolos membeli bibit/ benih padi secara online tanpa ada kontrol dan tidak ketahui secara pasti jaminan benih padi tersebut. Bahkan, telah ditanam oleh petani dan di Launching untuk acara peningkatan IP dan gerakan pengendalian masal yang disaksikan ratusan pasang mata yang hadir dalam acara tersebut.

BACA JUGA :  APBDes Belum Ditetapkan, BPD Desa Gandung Persoalkan Anggaran “Tak Wajar”

Patut pula diragukan label / jaminan serta mutu kualitas benih yang telah di tanam tanpa pengawasan, pengguna jasa dan permohonan pemeriksaan karantina (PPK). Fakta lapangan terdapat beberapa sawah petani di Embong Uram yang menggunakan bibit/benih padi online (Hibrida Bridantara 8) mengalami pertumbuhan yang kurang baik (lambat) dan tidak tahan dengan hama, bahkan ada yang mati. (Eluban RI/Sbong Keme)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Headlines

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Posts

https://situs-toto.togel.togetherband.org