LEBONG, BEO.CO.ID – Kembali menghangatnya persoalan tapal batas antara kabupaten Lebong-kabupaten Bengkulu Utara yang kini tak kunjung usai. Gerakan Rakyat Bela Tanah Adat (Garbeta) bersama elemen masyarakat Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu kembali akan turun kejalan melakukan aksi serta desak dan mendorong Pemda Lebong segera menuntaskan persoalan tapal batas (Tabat).
Ketua Gaberta Kabupaten Lebong, Edwar Mulfen menjelaskan bahwa Ormas Garbeta bersama masyarakat Kabupaten Lebong kembali ingin turun kejalan untuk mendesak serta mendorong pemkab Lebong untuk segera menuntas persoal tapal batas.
“Turun aksi kejalan ini berkat pemberitaan salah satu media di Bengkulu akan dibangunnya gapura Bukit Resam, maka itu kami mendesak dan mendorong Pemda Lebong untuk segera menyelesaikan persoalan tersebut,” terangnya, Selasa (27/9).
Lanjut dia juga menegaskan secara lantang, ada 5 poin aspirasi yang akan disampaikan untuk Pemda Lebong secara serius ditindak lanjuti serta mengambil langkah – langkah jalur hukum.
“Kita akan menyampaikan 5 poin aspirasi dari masyarakat, silakan Pemda Lebong mengambil jalur hukum (gugat-red) jika benar-benar serius,” sampainya.
Sementara itu, Ketua Garbeta Dedy Mulyadi mengatakan kepada seluruh Ormas, LSM, dan OKP beserta masyarakat meminta untuk bergabung bagi masyarakat yang memiliki waktu luang.
“Kita berharap dan mempersilakan kawan – kawan untuk partisipasi baik Ormas, LSM dan OKP untuk bergabung di Tugu Presidium, bagi yang memiliki luang waktu dan sama – sama menyampaikan aspirasi soal tapal batas,” singkatnya. (SB)
