Laporan: Mhd. Marhaen/ S. Rugandi Brusli
Asraf, SPt. MSi, (PJ Bupati Kerinci), Jambi saat diminta penjelasannya seputar hancurnya jalan Kabupaten Kerinci hampir disemua Link dan membelukar (semak) dimana-mana, 13 Mei 2024 di depan gedung kantor DPRD Kerinci, usai Rapat paripurna masa persidangan kedua penyampaian rekomendasi DPRD Kabupaten Kerinci atas LKPJ Bupati Kerinci tahun 2023, dan persetujuan bersama RANPERDA RTRW (Rancangan Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah) Kabupaten Kerinci tahun 2024-2044 didesa Ujung Ladang Kecamatan Gunung Kerinci Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi.
Asraf, menjelaskan dananya kecil, namun tidak dijelaskan berapa jumlahnya? Menurut Asraf, Pj Bupati Kerinci
tentang pemiliharaan jalan kabupaten yang sebagian tidak Terawat dengan baik, saya koordinasikan dengan Dinas Terkait PUPR Kerinci.
Ditambah Asraf, jumlah Dana Anggarannya yang kecil hingga selama ini kesulitan untuk mengoftimal pemeliharaan jalan kabupaten.
Namun asraf tak menjelaskan sebesar apa anggaran pemiliharaan Link jalan kabupaten satu tahun Anggaran untuk sekabupaten Kerinci. Pemerintah daerah seharus tak perlu ragu menjelaskan, apa adanya, sehingga Kerinci tahu yang sebenarnya, dan tidak memunculkan banyak pertanyaan, apa lagi menduga-duga hal yang tidak baik ?.
“Bak Pungguk Merindukan Bulan: Jalan sepanjang 933,12 Km jalan Kabupaten di Kerinci “babak belur” semak dimana-mana.
Akibat kecilnya anggaran, hancur dimana-mana pemiliharaan terbengkalai, hal itu menjadi keluhan dan buah bibir di Dinas PUPR, (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) Kerinci.
Berdampak buruk terhadap kelancaran transportasi Perekonomian masyarakat Kabupaten Kerinci yang masyarakatnya mayoritas Petani yang butuh jalan bagus (baik) untuk percepatan gerakan transportasi peningkatan ekonomi masyarakat, guna mengatasi ancaman peningkatan kemiskinan di Kerinci.
Jalan yang baik merupakan pasilitas untuk mempercepat dalam mengeluarkan hasil Panen masyarakat, dan memasukan 9 bahan kebutuhan pokok sehari-hari untuk makan-minum dan bekerja bekerja bagi puluhan ribu masyarakat Kerinci yang menggantungkan usaha kehdupannya dari sector/ bidang Pertanian, tanaman Casiavera (Kayu Manis-Kulit Manis) dalam bahasa Kerinci, secara umum.
Bergegas melarikan diri: Ketua Rakyat (DPRD-Kerinci) Edminuddin saat diminta keterangannya oleh Jurnalist BEO.co.id, tidak bersedia memberikan keterangan, malah memilih bergegas menaiki kendaraannya dan Langsung meninggalkan wartawan BEO.co.id, kesannya “tidak perlu informasi, apa lagi di kritisi”
Padahal persoalan pemeliharaan jalan Kabupaten Kerinci banyak persoalan yang ingin dipertanyakan tentang penganggaran dana untuk pemeliharaan jalan kabupaten yang butuh kan skala cukup dan besar untuk tahun berikutnya.
Ditempat terpisah BN (50) sumber media ini yang minta namanya lengkapnya dilindungi dan berdinas di PUPR Kerinci mengatakan terlantarnya jalan Kabupaten Kerinci, (tidak dikerjalkan sebagian) menurut BN memang dana anggaran yang terlalu kecil maka dari itu perlu “Pak Asraf “ (PJ Bupati Kerinci) memperjuangkan dalam pengusulan anggaran perubahan.
Ditambahkan BN (50) Masalah pemeliharaan jalan kabupaten membutuhkan dana anggaran yang seimbang dengan item per-Pekerjaan dilapangan makan saat pengusulan anggaran perlu dikawal pada Panggar (Panitia Anggaran) DPRD Kerinci.
Dijelaskan BN, kita setuju sekali pemerintah Kabupaten Kerinci kembali eeraih Opini (Wajar tanpa pengecualian) WTP. terhadap laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD) Kabupaten Kerinci tahun anggaran 2023, Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI Perwakilan Prop. Jambi, tapi harus membawa berkah. Artinya, bukan sekedar WTP-WTP ?
Masih menurut sumber dari yang minta namanya dilindungi (salah satu pegawai PUPR Kerinci SI 45) menjelaskan, (15/5/2024) Jalan Kabupaten Kerinci sepanjang 933,12 km itu, selama ini dana yang Di kucurkan berkisar kurang lebih lima Ratus Juta rupiah? Apa,…iya dengan panjang 933, 12 KM dengan dana sekecil itu, ini perlu di koreksi.
Itu pentingnya, keterbukaan Bupati/ PJ Bupati Kerinci dan Ketua DPRD Kerinci, apa iya pertahun anggaran hanya Rp500.000.000,- (lima ratus juta rupiah), dengan panjang yang harus dipelihara hampir 1000 KM.
Daerah lain di Sumatera yang jalannya dibawah 900 km atau sama bisa menganggarkan sampai Rp. 1, 8 miliar, maka penting dilakukan koreksi.
Hal Ini Tidak seimbang dengan Link jalan yang ada wajar saja kerusakan jalan dimana-mana. hal ini perlu dipertanyakan kebagian Panggar (Panitia Anggaran) DPRD Kerinci.
Jauh diterangkan SI anggarannya kecil aitem per- pekerjaannya banyak, 933,12 km “bak pungguk merindukan bulan” takkan bisa di selesaikan jelas sumber itu. Rekan Wartawan (Pers) perlu tahu…tandasnya.
Dalam pantauan Awak media ini setelan ditulis BEO.co.id Link jalan kabupaten membelukar beberapa Minggu lalu pemerintah daerah Kabupaten Kerinci melalui dinas terkait, PUPR Kerinci, telah melaksanakan tebas bayang Link jalan dari Kantor Bupati menuju simpang kompleks perkantoran jalur dua, Desa Lubuk Nagodang Kecamatan Siulak, hanya baru itu, dari 933 km, bayangkan tidak sampai 1 persen ( 1 %-red ), paling panjang 3 km.
Kabupaten Kerinci yang terdiri dari 286 desa, 18 kecamatan dengan panjang Jalannya 933, 12 KM, untuk mendukung ekonomi masyarakat Kerinci Jalan harus menjadi salah satu Skala Prioritas.
Maka diperlukan kemampuan seorang Bupati mencari dana lebih besar, bersama DPRD Kerinci kepemerintah pusat dan dana hibah, bukan batas membelanjakan dana yang ada.
Kondisi rendahnya Penghasilan Asli Daerah (PAD) Kerinci dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), karena Bupati Kerinci selama ini, hanya membelanjakan dan membagikan anggaran yang ada sekitar Rp1. 2 Triliyun/ tahun anggaran, tidak bekerja ekstra keras mencari dana ke Jakarta, dan dana hibah dalam dan luar negeri.
Bupati Kerinci, “banyak duduk manis di meja kerja” selama ini dan DPRD Kerinci, terkesan tutup mulut, cukup diberi proyek mellui Daerah Pemilihan (Dapil) masing-masing, (proyek Pokir-pokok-pokok Fikiran) tidak berfikir bagaimana meningkatkan kesejahteraan rakyat Kerinci. Kebanyakan oknum dewan Kerinci, kebanyakan bagaimana mengembalikan uang pencalonannya, dan memperkaya diri dan keluarganya.
Bupati, hanya menunggu laporan dari bawahannya, atas dana anggaran yang digunakan fisik dan non fisik. Dan pengawasan secara ekstra ketat tidak berjalan, laporan kebanyakan “ABS” (Asal Bapak Senang), dibungkus dengan kata-kata “manis, beres pak dan aman” ternyata kondisi riil dilapangan bertolak belakang.
Terutama pelaksanaan fisik di Dinas PUPR Kerinci, terutama Bidang Bina Marga (BM), Bidang Sumber Daya Air (SDA), Bidang Cipta Karya (CK), Perencanaan, Bidang Penataan Ruang, kini ditamah Bidang Perumahan.
Dan Dinas Pertanian tidak berjalannya kegiatan Kelompok Tani, secara nyata, yang ada hanya daftar panjang yang dapat bantuan, itu bersifat Nepotisme diselama periode masa jabatan Mantan Bupati Kerinci Dr Adirozal, MSi.
Bukti lainnya, selain persoalan Jalan Kabupaten hancur dimana-mana dan tidak berjalannya pemeliharaan rutin pembersihan dan menghidupkan kembali Siring Kiri-Kanan badan jalan (Drainace), yang telah mati.
Dan suburnya Nepotisme di kinerja Dinas Pertanian, termasuk pembangunan JUT (Jalan Usaha Tani), dll nya.
Semua kemacetan kinerja Pemdakab Kerinci, 2014-2019-2019-2023, 4 Nopember 2023 naiknya PJ Bupati Kerinci Asraf ini tantangan berat bagi Pemdakab Kerinci kedepan.
Juga menjadi tantangan ditahun politik persiapan Pilkada serentak, 27 Nopember 2024, bagi balonbup Kerinci 2024-2029, untuk menjawab tantangan yang kian memburuk, di posisi 16 tahun terakhir, bila terpilih dan dilantik menjadi Bupati Kerinci 2024-2029?.
Lingkungan Hancur: Pemdakab Kerinci, siapapun Bupati Kerinci lima tahun kedepan, harus menjawab tantangan berat, menyelamatkan kerusakan lingkungan yang semakin parah, pendangkalan Sungai Batang Merao, yang menyebabkan faktor banjir di Kerinci, bila hujan turun.
Karena Lingkungan sudah dirusak para Penambangan Liar, penambang punya Izin tidak melakukan progress kerja sesuai petunjuk perundangan-undangan berlaku.
Kenapa bisa terjadi dan aman, karena pengawasan di Kerinci sangat lemah, penebangan hutan TNKS (Taman Nasional Kerinci Sebelat) terus berlanjut, Tambang Pasir dan Batu secara liar dan punya Izin berlanjut, dengan mengabaikan kewajibannya.
Peran, fungsi dan tugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dan Bidang Penataan Ruang, belum berjalan secara riil dan nyata untuk perbaikan Lingkungan. Jika Lingkungan Kabupaten Kerinci tidak mampu diselamatkan, Kerinci akan hancur berkeping-keping minimal 4 tahun kedepan.
Akibar Penebangan liar, Penambang Pasir, perusakan sejumlah anak-anak sungai, Perbukitan Gundul, mengancam kepentingan umum dan menyeluruh termasuk jalan Kabupaten Kerinci, Jalan Provinsi yang melintasi Kerinci dan Jalan Nasional lintasan antar Propinsi.
Kondisi jalan Kabupaten yang memperihatinkan juga terjadi di Desa Pesisir Bukit Kecamatan Gunung Tujuh, Shandi, salah satu warga setempat diminta tanggapannya 13 Mei 2024 sekitar pkl 14 WIB, dikediamannya mengatakan Jalan yang hancur dan tidak dipelihara itu di bangun masa Bupati Murasman, lk 10 tahun silam, sebelum Adirozal menjabat Bupati dan belum ditingkatkan pembangunan sampai tahun ini, ujarnya.
Menurut Shandi, selain jalan Kabupaten di Desa Pesisir Bukit hancur dan tidak dipelihara. Ditambah lagi kondisi fisik jalan dalam Desa Pesisir Bukit, tidak dibangun sebagaimana mestinya. Dana Desa (DD) dan Dana Alokasi Dana Desa (ADD), tidak berjalan dengan baik, beda dengan desa sebelah Sungai Jernih sedikit lebih baik (bagus), jadi lengkap sudah penedritaan masyrakat disini jelasnya.
Waidi, (Pak Rusli) Sekretaris Masjid Desa Pesisir Bukit, secara terpisah hari yang sama, saat ditemui BEO.co.id. Aspal hanya ada diperbaiki era Bupati Murasman sampai era Bupati Adi Rozal kemaren.
Dan sampai sekarang Pj Bupati Asraf jalan tidak ada Perubahan di Desa Pesisir Bukit (Sungai Keruh) jelasnya.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kerinci, Maya Fevri handayani, ST saat dihubungi pekan lalu, ruang kerjanya di jaga ketat Bodygoarnya, “Apes” saat Jurnalist minta Izin bertemu Maya, Apes melarangnya, dan mengancam jangan coba-coba masuk kamu berhadapan dengan saya, kata Bodygoar bertubuh besar pendek ini, bak petarung “Somo” dijepang.
Akhirnya Jurnalist BEO.co.id, gagal mengkonfirmasikan sejumlah temuan dari lapangan, dimana sejumlah Link Jalan Kabupaten tidak dipelihara dan dibersihkan secara benar. Alasan klasiknya, dana kecil?. (***)
Editor / Redaktur Politik, Hukum dan Ekonomi : Gafar Uyub Depati Intan.