KERINCI, BEO.CO.ID – Diluar dugaan sama sekali, Husnan, S.Pt, MSi, Sekretaris Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kerinci, Prop. Jambi, dengan memukul meja dihadapan saya yang tengah berbincang dengan Defril Kepala Bidang Holtikultura di Kantor Dinas Pertanian Desa Koto Rendah, Kecamatan Siulak, 18 Agustus 2022 lalu, katanya kepada Pempred BEO.co.id, via sambungan telephone jarak jauh sekitar pukul 15.00 WIB, Senin, 29 Agustus 2022.
Menjawab pertanyaan Wartawan media ini, Endi dari Lembaga Swadaya Masyarkat (LSM)-Tamperak, menerangkan kedatangannya kekantor dinas Pertanian Kerinci, semata hanya untuk melakukan klarifikasi soal pembangunan Irigasi tahun anggaran 2021 dan 2022 atas adanya dugaan kejanggalan temuan LSM Tamperak dilapangan, ujarnya.
Saya sudah lama kenal dengan ‘’pak Dapril’’ dan saya minta waktu mengklarifikasi temuan dari anggota LSM Tamperak, saya datang bersama Novi Selaku Ketua, dan Jhontech selaku Bagian dari Devisi Hukum, jelasnya.
Kedatangan saya bersama kawan-kawan semata untuk konfirmasi (klarifikasi) atas temuan lapangan pada pekerjaan Irigasi didinas Pertanian tahun anggaran 2021 dan anggaran tahun 2022, ujarnya.
Saat saya tanyakan pada Pak Dafril’’ selaku PPTK, Dafril menolak menjelaskan, saya katakan, mohon pak dijelaskan, karena kami menemui bapak agak sulit, ini saatnya bertemu bapak bisa menjelaskan…Dafril, mengatakan silakan tanya langsung pada kelompok tani, karena dikerjakan para kelompok tani, ujarnya menjelaskan keterangan dari Dafril, dijelaskan kembali pada Beo.co.id.
Kalau bapak tidak bisa menjelaskan secara fisik, tolong jelaskan berapa total nilai dananya…?
Karena bapak PPTKnya,…juga tidak dijawab. Lalu, salah seorang oknum pegawai yang saya tidak kenal namanya mengatakan, kalau tidak bisa menjelaskan ‘’jangan dipaksa’’ jelas oknum tersebut dengan nada agak tinggi.
Nah,…diluar dugaan saya Pak Husnan, langsung memukul meja dihadapan saya yang tengah menghadap Dafril,…lalu saya katakana, saya tidak kenal bapak dan tidak berurusan dengan bapak, ada apa bapak langsung marah-marah dan mengajak saya berkelahi (adu jotos),,,?
Saya berusaha menahan diri, karena tujuan saya konfirmasi dengan Pak Dafril, bukan dengan pak Husnan, paparnya. Keadaan semakin tegang, saya berusaha menahan diri. Namun, pak Husnan, semakin garang dan marah-marah, akhirnya saya keluar dari ruangan.
Kemarahan pak Husnan kian tinggi, dia terus mengikuti saya dari belakang, setelah sampai dipintu luar bertemu dengan Wartawan Yantoni, lalu Pak Husnan, naik pitam dan marahnya kian tinggi, kali ini ia langsung marah pada Yantoni, dan langsung memukul Pintu, hingga terjadi keributan.
Saya yang semula menahan diri (Endi, red), mengatakan kalau bapak punya urusan pribadi dengan saya kita selesaikan dilapangan (diluar sana) jangan dikantor, keributan kian meninggi, akhirnya dilerai oleh karyawan (pegawai) yang ada di TKP (Tempat Kejadian Perkara).
Didepan saya, Husnan mengajak Yantoni, berkelahi (adu jotos) padahal Yantoni, tidak tahu masalah apa yang terjadi sebelumnya. Dimana Pak Husnan, telah memukul meja didepan saya, dengan emosi tinggi papar Endi.
Dan saya siap, diminta keterangan jika kasus ini diadukan ke Polres Kerinci. Karena mendapat info, saudara Yantoni akan mengadukan kasus ini ke Polres Kerinci, saya akan tunggu jelasnya. Dan akan saya uraikan kronologis peristiwa yang sebenarnya, tandas Endi.
Peristiwa ini juga dibenarkan oleh Jhontech Bagian Devisi Hukum LSM Tamperak untuk wilayah Kerinci dan Kota Sungai Penuh.
Jhontech dihubungi sekitar pukul 13.00 WIB, 29 Agustus 2022, Senin, mengatakan peristiwa itu sangat membuat kami terkejut, karena yang masuk dan bertemu langsung dengan Pak Dafril saudara Endi, apa yang dibicarakan kita tidak tahu…tapi tindakkan Husnan, mengajak berkelahi dengan memukul meja dan pintu, baik kepada Endi dan Yantoni, jelas melawan hokum. Apa alasannya, tidak dijelaskan.
Karena posisi saya berada diluar ruangan, apa lagi Yantoni berada dipintu luar, memang tidak tahu. Dan munculnya pak Husnan, marah-marah, mengajak berkelahi (adu jotos) dan mengusir Yan, secara kekerasan jelas cara-cara yang tidak benar.
Karena kedatangan kita dari LSM Tamperak dan Yantoni rencananya untuk mendapat penjelasan tentang dugaan adanya kejanggalan fisik kegiatan Irigasi tahun 2021 dan 2022, perlu diklarifikasi pada Dafril, bukan pada Sekdir Husnan, karena yang bertanggungjawab secara teknis tentu PPTK, tandasnya.
Sejauh ini, belum diperoleh keterangan dari Husnan selaku Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Kerinci. Wartawan Beo.co.id, hari ini, 29 Agustus 2022 kembali menghubungi Husnan sekitar pukul 14 WIB, tidak berada ditempat, keadaan dikantor sudah sepi.
Sampai berita ini diturunkan belum diperoleh keterangan resmi dari Dinas Pertanian Kerinci, khususnya dari Sekdis Husnan, yang memukul meja dan pintu dan mengajak berkelahi (adu jotos) serta mengusir Wartawan Yantoni.
Dari keterangan dihimpun redaksi BEO.co.id, ada dugaan kejanggalan pengerjaan jaringan Irigasi yang dikelola Dinas Pertanian dan Jalan Usaha Tani (JUT), dua tahun terakhir ini dengan sumber dana alokasi khusus (DAK) APBN (anggaran pendapatan dan belanja Negara),
Kalau pengerjaannya memang dilakukan masyarakat, namun secara teknis kemajuan yang dicapai layak diterima atau tidak ada ditangan Pejabat Pelaksanaan Teknis Kegiatan (PPTK), bukan ditangan masyarakat.
Jadi sudah tepat jika pertanyaan diajukan LSM atau Wartawan kepada PPTK, karena bersumber dari keuangan Negara APBN ataupun APBD. Karena pengawasan teknis ada ditangan pengawas lapangan dan PPTK. Bukan ditangan kelompok tani, kelompok tani hanya mengerjakan.
Laporan : Hasil wawancara dengan sumber yang terlibat langsung dalam peristiwa, Endi dan Jhontech LSM Tamperak dan keterangan langsung Yantoni, baca berita sebelumnya.
Editor/ Penulis dan Penanggungjawab : Gafar Uyub Depati Intan.
