Raffi Berg, BBC News 27 Mei 2022
Hasil investigasi Palestina menyimpulkan bahwa jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Aqla, sengaja ditembak mati oleh tentara Israel.
Saat mengumumkan laporan temuan tersebut, Jaksa Agung Palestina mengatakan “satu-satunya penembakan dilakukan oleh pasukan pendudukan, dengan tujuan membunuh”.
Menteri Pertahanan Israel menolak laporan tersebut, menyebutnya sebagai, “kebohongan yang dilakukan terang-terangan”.
Pasukan Israel sedang menggelar investigasinya sendiri dan mengatakan kemungkinan militan-militan Palestina yang membunuh Abu Aqla.
Kemarahan publik memuncak ketika jurnalis Palestina-Amerika itu ditembak mati saat sedang meliput operasi militer Israel di Jenin, wilayah Tepi Barat yang dikuasai Israel, pada 11 Mei.
Para saksi mengatakan tembakan mematikan itu dilepaskan oleh pasukan Israel, namun Israel membantah pernyataan tersebut.
Pihak Israel mengatakan penetapan pelaku penembakan belum memungkinkan karena Palestina menolak permintaan mereka untuk memeriksa peluru yang menewaskan Abu Aqla atau melakukan penyelidikan bersama.
Israel mengatakan telah mengidentifikasi senjata tentara yang kemungkinan melepaskan tembakan, tapi kesimpulan belum bisa diambil tanpa menganalisa pelurunya.
Baca juga:
- Polisi Israel pukul pelayat dalam pemakaman wartawati Palestina yang ditembak mati saat meliput serangan Israel
- Israel usir keluarga Palestina di Yerusalem Timur
- Memahami konflik Palestina-Israel berusia 100 tahun
Dalam sebuah konferensi pers di Kota Ramallah di Tepi Barat, Jaksa Agung Palestina, Akram al-Khatib, mengatakan peluru yang bersarang di tubuh Abu Aqla memiliki diameter 5,56 milimeter, dengan komponen baja yang digunakan oleh pasukan NATO.
Dia mengatakan pemerintah Palestina tidak akan menyerahkan peluru itu kepada Israel dan foto peluru tersebut juga tidak akan dipublikasikan.
Sebelumnya, pemerintah Palestina mengaku tidak mempercayai para penyelidik dari Israel.
Abu Aqla, yang memakai rompi pelindung bertuliskan “Pers” dan juga mengenakan helm, ditembak di sebuah jalan dekat lokasi pertempuran antara pasukan Israel dan para milisi Palestina.
Produsernya, Ali Samoudi, juga ditembak di bagian punggung, tapi dia selamat.
Khatib mengatakan dalam hasil pengembangan investigasi yang dilakukan Palestina, tentara Israel menembak kepala Abu Aqla secara langsung saat dia mencoba menyelamatkan diri.
Kata Khatib, saat itu tidak ada serangan bersenjata atau pelemparan batu ke lokasi Abu Aqla. Dia menambahkan, sumber tembakan berasal dari arah tentara Israel.
Bekas tembakan di sebuah pohon di dekat lokasi Abu Aqla ditembak, terlihat fokus dan begitu dekat.
Itu menunjukkan penembak menargetkan tubuh bagian atas dengan tujuan membunuh, kata Khatib menjelaskan.
Bagaimanapun, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz menampik temuan Palestina itu.
Izinkan konten Twitter?
Artikel ini memuat konten yang disediakan Twitter. Kami meminta izin Anda sebelum ada yang dimunculkan mengingat situs itu mungkin menggunakan cookies dan teknologi lain.
Anda dapat membaca Twitter kebijakan cookie dan kebijakan privasi sebelum menerima. Untuk melihat konten ini, pilihlah ‘terima dan lanjutkan’.
Lompati Twitter pesan, 1
Dalam laporan sementara dari investigasi mandiri, yang dirilis dua minggu lalu, militer Israel mengatakan bahwa tembakan mematikan itu bisa saja berasal dari “tembakan masif dari orang-orang bersenjata Palestina”, atau mungkin dari “beberapa peluru” yang ditembakkan oleh seorang tentara “ke arah seorang teroris yang menembaki kendaraannya”.
Militer Israel mengatakan pasukannya pergi ke Jenin untuk menangkap “tersangka teroris”, menyusul gelombang serangan mematikan terhadap Israel oleh Palestina, dua di antaranya berasal dari distrik Jenin.
Pada Senin, menteri luar negeri Palestina mengatakan kasus itu telah dirujuk ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).
ICC memiliki kekuatan untuk menyelidiki dan menuntut tersangka penjahat perang yang tidak diadili di pengadilan masing-masing negara, meskipun Israel tidak mengakui wewenangnya.
Abu Aqla adalah salah satu koresponden yang paling berpengalaman dan dikagumi di kawasan itu.
Dia sudah meliput konflik Israel-Palestina untuk saluran berita Arab Al Jazeera selama dua dekade.
Keterangan video, VIDEO: Upacara pemakaman Shireen Abu Aqla diwarnai kekerasan. Tulis BBC NEWS, dikutif BEO.co.id, kembali.
Dalam catatan penulis, Shireen Abu Aqla, Wartawan Senior dan berpengalaman meliput Perang, Hamas Palestina dengan Israel. Berdasarkan data ALJAZEERA TV, yang sudah dijalaninya dua dekade (sepuluh tahun), Ia terkenal sebagai Wartawan (JUrnalist) pemberani meliput langsung dilokasi konflik dan menyiarkan dan sangat dihormati masyarakat Palestina, dalam menyampaikan berita tentang kekejaman Israel dan Zionisnya.
Sebagai sahabat pewarta antar Negara, kendati belum dikenal secara langsung, tetap mendo,akannya dan mengucapkan bela sungkawa atas wafatnya Shireen Abu Aqla, atas muntahan kejam peluru tentara Israel. Selamat jalan sahabat, semoga diberi tempat yang baik disisi tuhanmu (Allah SWT).
Kami para Jurnalist sangat bangga, dan teranspirasi dengan semangatmu untuk menulis fakta berdasar kejujuran dan kebenaran, dan dicintai masyarakat luas dunia.
Kejujuran dan kebenaranmu dalam meliput setiap peristiwa dan mengungkapkan kebenaran, adalah kenangan manis, yang menjadikan kami sebagai Jurnalis yang berada dipelosok negeri Indonesia, terus membangun kejujuran untuk kebenaran.
Dimana negeri kami masih perang dengan praktik KKN (Kolusi, Korupsi dan Nepotisme), harus diperangi dengan tindakan kejujuran untuk kebenaran, dalam mengungkap setiap kejahatan.
(BEO.CO.id /KORAN BiDiK07 ELANGOPOSISI / ***).