LEBONG, BEO.CO.ID – ketua komisi III DPRD Lebong Rama Chandra mengaku tak tahu ada uang APBD Lebong yang di deposito disalah satu bank umum pemerintah. Pasalnya, selama ini tidak ada pemberitahuan secara resmi terkait duit rakyat yang “di parkir “ diluar rekening umum daerah ( RKUD ).
“Jangankan untuk dibahas di komisi III DPRD yang notabene mitra kerja pemerintah di bidang investasi daerah, diberitahu saja soal deposito itu kami tidak pernah”, kata Rama Candra dikonfirmasi kemarin ( 18/10 ) lewat telepon miliknya.
Menurut Rama Candra, meskipun penyimpanan uang APBD dalam bentuk deposito ini memiliki payung hukum, tapi idealnya hal tersebut harus diketahui dan mendapat persetujuan DPRD.
“Kami juga heran, kok DPRD tidak diberitahu. Artinya transparansi pengelolaan APBD Lebong ini patut dipertanyakan”, ujar Rama Candra.
Selama ini, kata dia, DPRD tidak tau tentang kebiasaan pemerintah menyimpan duit APBD di bank dalam bentuk deposito. Apalagi kebiasaan menyimpan duit APBD itu dilakukan ditahun anggaran berjalan.
“Masalah jumlah deposito, bunga yang diperoleh ataupun target penerimaan daerah dari bunga deposito ini pun kami tidak pernah tau karena memang tidak ada transparansi dari eksekutif”, kata dia.
Meski demikian, dia mengaku, dari informasi yang didapat deposito APBD ini tidak hanya dilakukan ditahun 2021 saja. Namun ditahun anggaran 2022 kabarnya juga ada duit APBD yang di depositokan oleh Badan Keuangan Daerah (BKD).
“Bahkan kini kabarnya masalah deposito APBD ini sedang diperiksa penyidik polda Bengkulu”, beber Rama Candra.
Dia menyebut, agar persoalan daerah ini tidak berlarut dan menimbulkan masalah hukum dikemudian hari maka komisi III dalam waktu dekat akan berkordinasi dengan pimpinan dewan dan rekan – rekan dewan lainnya.
“Yang jelas saya pribadi tidak mau terlibat, tapi kalau yang lain mau terlibat ya silahkan saja”, demikian Rama Candra. ( Zee )
