LEBONG, Beo.co.id – Puluhan masyarakat Desa Tik Teleu, Kecamatan Pelabai, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu keluhkan bersih. Pasalnya, PAM desa setempat tidak mengalir secara normal.
Diungkapkan salah satu warga Desa Tik Teleu, Iskandar (51) yang menyampaikan kepada awak media ini. “Sejak adanya pembangunan itu, kondisi air masyarakat di Desa Tik Teleu mati – hidup,” ujarnya.
Dia berharap kedepan bisa seperti semula dengan kondisi pendistribusian air desa berjalan lancar. “Harapan kami kedepan untuk bisa seperti semula,” katanya berharap.
Pengamatan Beo.co.id : Terkait permasalahan distribusi yang dialami dua desa, desa Tik Teleu dan desa Kota Baru Santan (KBS), untuk mencari solusi terbaik dengan konisi air yang terkadang mati dan hidup.
Semuanya, harus didudukan oleh Tokoh masyarakat, tokoh agama dan Kades yang hanya memiliki pipa satu jalur serta tidak mengedepankan ego masih-masih, agar tetap bisa melayani masyarakat dalam penyaluran air didesa masih-masih.
Seperti hal motto berdirinya Kabupaten Lebong yang dikenal dengan sebutan “Bumi Swarang Patang Stumang” di poin ke 6. Moto Swarang Patang Stumang memiliki pengertian Suku Rejang sangat mendambakan persatuan dan kesatuan, rasa senasib sepenanggungan berat sama dipikul ringan sama dijinjing, pahit sama-sama dibuang manis sama-sama dimakan.
Agar permasalahan tidak berlarut panjang yang hadapi masyarakat untuk mencari jalan terbaik. Sama hal dengan masyarakat untuk sadar bersama – sama bergotong royong memberi waktu serta pikiran, agar pembagian distribusi air bisa dibagi secara merata, dengan tujuan tidak terjadinya konflik antara warga dengan yang lainnya dan jangan merusak aset yang sudah ada.
Disinilah kita harus melihat kebijakaan pemimpin desa, tokoh masyarakat, ulama sebagai orang tua dari masyarakat, untuk duduk bersama.