LEBONG, BEO.CO.ID – Tidak hanya kondisi jalan rusak berat dilintas dua kabupaten antara Lebong dan Bengkulu Utara (BU) kembali menjadi sorotan dan keluhan masyarakat.
Sebaliknya, cerita yang sama dikeluhakan masyarakat Kecamatan Pinang Belapis, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu yang kondisinya jalan rusak (berlobang). Akibat dari kondisi jalan yang kurang baik dapat memperlambat jalannya perekonomian masyarakat.
Direktur Nuansa Alam Lestari (NAL), Devi Gunawan saat memberi komentarnya dan menanggapi persoalan jalan yang sudah rusak lama sampai saat ini tak kunjungi di perbaiki oleh pihak PUPR Provinsi Bengkulu.
“Kendati demikian, tahun ini dialokasi anggaran pembangunan jalan hotmix di Kecamatan Pinang Belapis sebesar Rp 3,7 miliar tahun anggaran (TA) 2023 yang dipekirakan tak mampu mengakomodir jalan yang rusak secara menyeluruh diwilayah Pinang Belapis,” pintasnya.
“Kondisi jalan rusak sudah bertahun-tahun, mulai dari Desa Tunggang, Air Kopras, Air Putih sebagian juga kondisi yang rusak dialami di desa Tambang Sawah,” sambung Devi melalui sambungan telepon genggamnya, Sabtu (28/1/23).
Secara tegas dia juga menyampaikan meminta Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah dan Wakil Gubernur Bengkulu Rosjonsyah beserta dewan daerah pilihan (Dapil) Lebong dan Rejang Lebong melakukan lokus penganggaran pembangunan disana.
“Jangan waktu menjelang pemilihan saja atau memasuki tahun politik meminta perhatian masyarakat. Faktanya, sampai sekarang sebelum semua jalan di Kecamatan Pinang Belapis mulus,” terangnya.
Sementara itu, Jaya (36) warga Lebong yang kerap kali melintas dijalan tersebut, untuk melakukan aktivitas berkebun disana (Pinang Belapis) sebagai mata pencarian sehari-hari dari hasil bumi.
“Bagini lah adek kondisi jalan kita, saya hampir setiap hari melewati jalan ini, semoga kedepan jalan yang rusak cepat diperbaiki,” jelas Jaya secara singkat saat dijumpai media ini, Sabtu (28/1/23).
Media ini belum berhasil mengkonfirmasikan ke pihak Dinas PUPR Provinsi Bengkulu, sampai berita ini dipublis. (SB)