spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sampah Masalah Kita Bersama, Walikota & Masyarakat Sungai Penuh Solusinya

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Soal sampah dimana-mana di Kota Besar, sedang dan kecil di Indonesia, merupakan masalah kita bersama (warga kota) jika mau berkata jujur dan menyadari sampah dari kegiatan masyarakat (kita bersama), mulai dari kegiatan rutinitas kerja masyarakat sehari-hari menghasilkan sampah, yang terkecil bagi perokok, dan anak-anak kecil yang bermain-main menghasilkan sampah.

Apa lagi industry rumah tangga, rumah makan (usaha), Pertanian, pabrik, perdagangan, (pemilik toko) mulai dari yang terkecil sampai mega kegiatan, pembangunan infrastruktur dari berbagai sektor, kegiatan dinas / perkantoran, dan Swasta, memproduksi sampah.

Ironis, sangat sering diabaikan dan dibuang sembarangan (semaunya), tanpa berfikir akibatnya. Inilah yang sedang terjadi di Kota Sungai Penuh, Propinsi Jambi. Produksi sampahnya yang ditulis (diinformasikan), sekitar 20 ton/ hari. Jika angka itu benar, berarti Kota Sungai Penuh, menghasilkan produksi sampah 600 ton/ bulan.

Jika tidak dibangun tempat pembuangan akhir (TPA), Sampah yang strategis, berteknologi tinggi (tepat guna) yang bisa menghasilkan Industri pendauran ulang bagi usaha masyarakat untuk dijual kembali dan menghasilkan uang.

Dan digunakan untuk usaha lainnya, ‘’gas dan menghasilkan listrik’’ berarti pengelolaan sampah akan menjadi penampung dan peluang tenaga kerja.

Disinilah peran dan fungsi Pemerintah Kota Sungai Penuh, Jambi, sebagai Institusi Negara/ daerah yang punya wewenang membangun Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah yang Strategis, menjadi industry yang menghasilkan.

Bukan batas tempat pembuangan sampah. Jika dibangun batas TPA Sampah, tanpa dikelola untuk kurun tertentu TPA akan penuh, tetap menghasilkan limbah, penyakit bagi lingkungannya tidak tertutup akan menular ketempat-tempat lainnya. Karena dalam jumlah yang amat besar, tidak pernah berkurang.

Kenapa peran dan fungsi Pemkot Sungai Penuh, harus segera mengambil langkah membangun TPA Sampah berteknologi dan melahirkan basis industry yang bisa memberi azasmanfaat bagi masyarakat dan menghasilkan, bagi tenaga kerja di Kota Sungai Penuh.

Karena Walikota, diberi hak dan wewenang oleh Negara/ daerah sesuai kententuan UU yang berlaku tentang otonomi daerah, membangun daerah/ kotanya, dan berangsur-angsur mengurangi ketergantungan dengan pemerintah pusat.

Karena Walikota/ Kepala Daerah, Bupati dan Gubernur memiliki kewenangan untuk menggunakan uang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah/ Kota, setelah disetujui dan disahkan oleh dewan daerah/ kota, sesuai peruntukkannya, termasuk membangun TPA Sampah.

Jadi persoalan Sampah di Kota Sungai Penuh, sama saja dengan kota-kota lainnya di Indonesia. Karena sampah itu ada dari kegiatan kerja masyarakat kesehari-hariannya, dengan kata lain sampah merupakan masalah kita bersama, dari kita dampaknya kepada kita dan tidak bisa serta-merta menyalahkan Pemkot Sungai Penuh, semata.

Kesalahan kita semua setiap jam dalam waktu 24 jam memproduksi sampah, terkecuali saat kita tidur, beribadah, Istirahat (tanpa kegiatan). Maka kita semua harus membangun kesadaran bersama, bahwa sampah sumber penyakit, (sumber masalah), dari kita kepada kita. Jika tidak ada kesadaran dari kita bersama, Sampah salah menjadi masalah paling crusial diperkotaan apa berpenduduk padat.

Masalah sampah tidak akan pernah selesai sepanjang kita masih hidup. Soal kebersihan, harus membangun kesadaran,’’dengan membersihkan diri kita dulu’’ agamapun mengajarkan bahwa ‘’kebersihan itu setengah dari iman’’ artinya penting bagi diri kita masing-masing, keluarga, lingkungan, apa lagi kota yang tengah berkembang dan berpacu dengan peningkatan kepentingan warganya, dari berbagai sektor kegiatan ekonomi dan lain sebagainya.

Apa lagi Kota Sungai Penuh, bagian tak terpisahkan sampai saat ini, adalah pusat transaksi masyarakat menjual hasil bumi Kayu Manis (kulit Manis) dalam bahasa Kerinci, (Cassiavera), Kopi dan Sayur mayur, dari Kabupaten Kerinci. Justru masyarakat Kota Sungai Penuh diuntungkan, sampai saat ini.

Karena masyarakat penjual hasil bumi, mereka juga berbelanja atas Sembilan kebtuhan bahan pokok, karena ibu Kota Kerinci di Bukit Tengah belum siap, sebagai kota yang mampu memberikan pelayanan bagi warganya.

Kembali pada soal belum dibangunya TPA-SAMPAH, yang berteknologi dan bisa menghasilkan produksi (daur ulang) yang cepat, karena masalahnya dari kita dan dampaknya pada kita (masyarakat).

Maka masyarakat Kota Sungai Penuh khsususnya, harus membantu (mensupport) jalan keluar yang terbaik, bagi kepentingan bersama untuk kebersihan hari ini dan kedepannya, sebagai Kota Sungai Penuh yang bersih dan bisa dibanggakan.

Prinsip pertama kesadaran bersama masyarakat dan Pemkot Sungai Penuh, tidak saling menyalahkan dan debat kusir berkepanjangan tanpa akhir. Jika ini yang dikedepankan, Kota Sungai Penuh akan ‘’kusut masai’’ siapapun walikotanya kedepan.

Kini masalahnya sudah jelas, soal Sampah dibuang disembarangan tempat (lokasi). Maunya masyarakat sampah tidak dibuang pada TPA-Sampah, yang dianggap liar oleh mereka. Yang bisa mengganggu lingkungan, bau busuk, penyakit dan lainnya.

Tanggapanpun sudah diberikan oleh masyarakat yang merasa akan terancam akibat pembuangan sampah tidak pada tempatnya, tanggapan dari dewan Kota, Mahasiswa, LSM, Sorotan media. Intinya harus ada TPA, yang siap menampung Sampah dan aman, tidak merusak lingkungan serta terganggunya warga.

Dan Pemkot Sungai Penuh, yang terus berusaha mencari jalan keluarnya, seharusnya didukung dengan kesadaran bersama masyarakat kota dari semua elemen dan latar belakang yang berbeda pandangan soal mengatasi sampah. Tidak semata-mata, menyalahkan Pemkot Sungai Penuh.

Apa lagi debat kusir, berbau politis seolah Walikota Sungai Penuh Ahmadi Zubir, tidak mau membangun TPA Sampah. Sesuai visi dan misi, Ahmadi Zubir-Alvia Santoni, punya impian dan fokus membangun Kota. Impain, adalah tujuan akhir agar warga Kota Sungai Penuh, hidup bersih, aman, nyaman, religius, dengan ekonomi membaik.

Untuk mencapai tujuan itu ada proses, kerja-kerja, berfikir dengan cara terbaik mewujudkan impian itu, secara bersih tanpa kepentingan pribadi sebagai pejabat kota, yang dipilih rakyat secara mayoritas, menggantikan Walikota sebelumnya, Asyafri Jaya Bakri, sangat populer dengan AJB.

Dimana putranya Fikar Azami, mantan Ketua DPRD Kota yang mencalon walikota bersama Ahmadi. Harus tumbang ditangan ditangan rakyat, mayoritas memilih Ahmadi Zubir – Alvia Santoni, Walikota dan Waklil Kota Sungai Penuh, sekarang.

Ahmadi selaku walikota terpilih, tentu menjadi gantungan harapan masyarakat kota, sesuai dengan janji sakralnya didepan masyarakat kota tempo hari, termasuk mengatasi polemik TPA Sampah saat ini.

Masalah, Tanggapan, Solusi. Sudah difahami dan tanggapan masyarakat yang keberatan dan merasa akan dirugikan. Penolakkan dari masyarakat Renah Kayu Embun (RKE), masyarakat Adat (Ulayat) empat Desa Belui, dan Ulayat/ Desa Sungai Ning.

Solusi/ Jalan keluarnya belum ada? Maka kita harus berada di solusi, di awali duduk satu meja, guna membahas untuk jalan kelaurnya.

Seluruh perangkat Pemkot Sungai Penuh, terkait, Tokoh Agama, Adat, Masyarakat, Tokoh Politik para Aktivis Lingkungan/ Kebersihan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), para Penggiat Media Masa, Wakil dari Mahasiswa (Kampus) Perguruan Tinggi, Seniman dan Budayawan. Harus diundang diminta pendapatnya untuk mencari solusi, bukan memperkeruh keadaan.

Bahwa Kota Sungai Penuh, milik kita bersama, soal Sampah masalah bersama sebagaimana telah dijelaskan diatas tadi. Minta masukkkan dan pendapat dari mereka, tentang solusi terbaik guna mengatasi masalah tumpukkan sampah didalam Kota Sungai Penuh, sangat mengganggu Kesehatan, bau Busuk, dan pemandangan yang tidak baik, sebagai salah satu Kota tujuan Wisata di Propinsi Jambi.

Pemkot Sungai Penuh, harus membangun kota yang bersih, nyaman aman, religius, dengan ekonomi yang baik. Maka para kritikus harus berani memberi masukkan (jalan keluar) yang positip, agar TPA Sampah, segera dibangun guna mengatasi masalahnya.

Kalau semua pihak menolak rencana pembangunan TPA-Sampah, yang layak, tidak mengganggu kepentingan umum, air bersih dan lingkungan, itu tetap dihargai sebagai pendapat masyarakat.

Kritik tajam dan pedas, dari kalangan politisi, aktivis, masyarakat kalangan bawah sekalipun, sepanjang kritik sehat untuk membangun, harus diterima dengan lapang dada oleh Walikota Ahmadi Zubir.

Tanpa kritik tidak pernah ada keseimbangan, penggunaan kewenangan bisa mengarah pada tindakkan otoriter.

Dan masyarakat kota, para tokoh politik, agama, adat, cendikiawan, aktvis LSM, Hukum dan Penggiat Media masa, sepanjang kepentingan umum (masyarakat) Kota Sungai Penuh, gerakkan pembangunan yang diluncurkan Walikota harus disupport. Untuk kepentingan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Bukan kepentingan siapa-siapa, apa lagi individu, keluarga dan kelompok. Kini saatnya membangun untuk rakyat, sesuai visi dan misi Walikota Sungai Penuh, Ahmadi Zubir. Politik, akan kita perjuangkan bersama pada Pilwakot (Pemilihan Walikota), tunjukkanlah kekuasaan ditangan rakyat, 2024 mendatang.

Dalam hal ini, bukan walikota tidak mau membangun TPA Sampah, untuk mengatasi Sampah didalam Kota yang dipimpinnya, segeralah sepakat urun-rembug dan duduk satu meja mencari solusi. Sekali lagi bukan debat kusir berkepanjangan, tanpa akhir dan manfaat?.

Rembug bersama untuk mencari solusi soal Sampah yang dibuang secara liar selama ini, harus melahirkan kesepakatan untuk jalan keluar yang terbaik dan dibangunnya TPA Sampah, Kota Sungai Penuh yang layak dan berkapasitas jangka panjang. (***)

Kisah Singkat Jurnalis Gudi Podcast Kemenag Rejang Lebong

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Headlines

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Posts

https://situs-toto.togel.togetherband.org