LEBONG, BEO.CO.ID – Sejumlah pedagang dipasar rakyat tradisional atau pasar terminal kecamatan Amen mengeluhkan tumpukan sampah yang semakin menggunung dikawasan tersebut, parahnya sejak H – 1 Idul Fitri hingga lebaran ke – 5 ini tumpukan sampah tersebut masih belum dibersihkan.
Salah satu pedagang dikawasan tersebut, Eh (48) mengatakan sejak H – 1 lebaran hingga hari raya ke – 5 ini tumpukan sampah yang ada dikawasan pasar terminal sama sekali belum dibersihkan oleh petugas dari dinas kebersihan, sehingga keadaan itu dirasa sangat mengganggu aktifitas jual beli dikawasan tersebut.
“Dari H- 1 sebelum lebaran sampai dengan lebaran ke – 5 ini tumpukan sampah disini belum sama sekali dibersihkan oleh petugas”, kata Eh, Jumat (6/5).
Kondisi seperti itu, menurut Eh, sangat mengganggu aktifitas jual beli dipasar rakyat tradisional ini. Apalagi hujan yang kerap terjadi dalam beberapa hari terakhir menyebabkan tumpukan sampah semakin menimbulkan bau yang sangat menyengat.
“Disamping bau yang menyengat ditambah lagi banyaknya serangga seperti lalat hijau yang mengganggu dagangan kami. Jelas hal ini sangat mengganggu apalagi didekat tumpukan sampah itu ada juga usaha penggilingan daging, tentu hal ini sangat berdampak kepada usaha kami”,ujarnya
Padahal setiap hari, para pedagang yang berjualan dikawasan terminal ini dikenakan biaya restribusi kebersihan.
“Kalau tidak salah untuk retribusi kebersihan ini setiap harinya kami dikenakan sebesar Rp. 1000 rupiah”, ucapnya.
Dirinya berharap kepada pemerintah kabupaten Lebong melalui dinas terkait agar dalam waktu dekat ini dapat segera membersihkan dan mengangkut tumpukan sampah yang ada dikawasan pasar terminal tersebut.
“Kalau bisa secepatnya tumpukan sampah ini dibawa ke TPA supaya tidak menggganggu aktifitas jual beli dipasar terminal ini”, harapnya.
Sementara itu, Plt kepala DLH Kabupaten Lebong Indra Gunawan hingga berita ini diturunkan belum bisa dimintai keterangannya. Ketika berupaya dihubungi melalui telepon miliknya sedang tidak aktif. (Sbong Keme)