SEMANGAT Nasionalisme telah mengakar dan terukir kuat di dalam kehidupan bangsa Indonesia sejak dahulu kala.
Di awali dengan ikrar dan tekad para pemuda secara bersama-sama mengikrarkan sumpahnya “Sumpah Pemuda”, Tanah Air Satu Tanah Air Indonesia, Berbangsa Satu Bangsa Indonesia, Berbahasa Satu Bahasa Indonesia.
Ikrar Sumpah Pemuda ini, tidak pernah surut hingga detik ini.
Meskipun akhir-akhir ini ada beberapa kelompok radikal dan diduga diboncengi pula oleh gesekan-gesekan para elit politik “sakit hati” dan koruptor serta kelompok oposisi yang ingin mencoba membuat gaduh Republik ini.
Akan tetapi rasa nasionalisme dan rasa memiliki negara ini secara bersama-sama lebih kuat dari segalanya dan tak tergoyahkan.
Rasa Nasionalisme ini tentunya tetap berpegang teguh kepada jati diri bangsa Indonesia, yakni 4 Pilar Pemersatu Bangsa Indonesia.
PANCASILA sebagai Dasar Negara dan Ideologi Negara, UUD Tahun 1945 sebagai Konstitusi Negara dan Tap MPR, NKRI sebagai Bentuk Negara, Bhinneka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara.
4 Pilar ini, akan terus bersatu dan menyala-nyala serta tidak akan padam. Dan terus akan bangkit dan bergelora di setiap dada putera-puteri bangsa Indonesia hingga detik ini.
Memang sejak awal berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia, para pendiri negara menyadari bahwa Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk, karena terdiri dari atas berbagai suku bangsa, adat istiadat, budaya, bahasa daerah serta agama yang berbeda-beda.
Dengan keanekaragaman tersebut, mengharuskan setiap langkah dan kebijakan negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara diarahkan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Harapan Penulis, Marilah kita selaku warga negara yang baik, untuk mengingat dan menyegarkan kembali seluruh komponen bangsa agar pelaksanaan dan penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara selalu menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa dalam rangka mengawal dan. mewujudkan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Kita sudah sepantasnya bersyukur dan berbahagia, bahwa kita sudah merdeka tidak dijajah lagi. Kita harus mencintai dan menjaga negeri ini. Dengan menjadi warga negara yang baik, patuh dan produktif serta kreatif.
Akhir kata!, Selamat Hari Natal dan Selamat Menyambut Tahun Baru bagi saudara- saudaraku sebangsa dan setanah air yang merayakannya.
Salam Bhinneka Tunggal Ika.
Batu Galing, 26 Desember 2020
By Kusri Irianto