Air Sama kita ketahui, dalam ilmu teknik musuh utama dalam pembangunan dan pemeliharaan jalan. Bagi Dinas PUPRPKP Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, CQ Bidang Bina Mara (yang menangani masalah jalan), tentu lebih tahu dari pada masyarakat awam. Namun tak sedikit Link Jalan Kabupaten dalam daerah Rejang Lebong, yang rusak berat, sedang dan ringan akibat tekanan (luapan) air yang mengalir akibat dari puluhan kilo meter Siring kiri dan kanan jalan yang mati (tidak berfungsi).
Apa lagi pada musim penghujan, sejak awal September. Harap diketahui dalam ilmu alam dan kenyataannya secara alami air pasti mengalir ketempat yang rendah. Dan tak mungkin mengalir ketempat yang lebih tinggi terkecuali berteknologi.
Menyadari bahaya dari air, dengan tekanan (terjangannya) dan genangannya, yang menggerus badan jalan setiap saat hujan turun dan banjir terjadi, jangan sekali-kali mengabaikannya, karena akan menimbulkan dampak kerusakkan, ringan, sedang dan berat. Jika kerusakkan ringan dan sedang, masih dapat diatasi dengan dana rutin pemeliharaan jalan.
Kerusakan ringan akibat luapan air dari Siring yang mati atau tidak berfungsi pada kanan dan kiri badan jalan akibat curah hujan terjadi Rabu, 21 September 2022, pada Link jalan Kabupaten dari Simpang Dua Jalur kearah komplek perumahan Dinas PU RSS, masyarakat Kelurahan Talang Rimbo Lama, (Jalan Batam) dan sekitarnya, air meluap kebadan jalan dan menggerus jalan yang beraspal itu. Kendati secara kasat mata Aspalnya terlihat baik, namun gerusan air dalam waktu lama dan rutin terjadi secara alami tetap merusak aspalnya. Pecah bergaris, dan sebagian mulai hancur.
Artinya dampak dari tekanan air akan merusak badan jalan beraspal, apa lagi status jalannya masih Lapen (Lapisan Aspal Penetrasi), dan jalan baru pengerasan, apa lagi jalan baru. Maka fungsi Siring harus dihidupkan secara normal, bersih dari kotoran dan endapan lumpur dan tanah.
Dan pada daerah (titik tertentu), harus dibuatkan gorong-gorong pembuangan air dan penyulingan, minimal memperkecil tingkat kerusakkan jalan itu sendiri. Dari data lapangan puluhan kilo meter jalan tanpa Siring dan yang sudah ada siring tidak dipelihara, otomatis airnya meluap kebadan jalan.
Itulah yang terjadi pada Link jalan yang dilewati Tim Catatan yang terbaikan, Rabu baru lalu saat melakukan Chek and richek RSUD Dua jalur Curup. Dan kondisi Siring yang tidak terawat itu, terjadi pada puluhan link jalan kabupaten dalam wilayah Rejang Lebong.
Saat hujan turun tim sengaja lewat dijalan Link Jalan dari Simpang jalan Dua jalur – Jalan Kelurahan Talang Rimbolama, tembus kedesa Teladan Curup Selatan. Jalan ini tergolong aspalnya masih baik, jika Siring kiri dan kanan badan jalan dibiarkan tersumbat (tidak dibuang lumpur dan kotoran didalamnya, jalan ini akan mengalami kerusakkan lebih cepat dari yang lainnya.
Info, dari Catatan yang terabaikan ini bisa dilakukan ceck and richek saat hujan turun termasuk disejumlah link jalan lainnya, ini hanya sekedar contoh kecil. Disampaikan pada masyarakat dan dinas terkait agar Siring di normalisasi sebagaimana seharusnya. Tidak menunggu ada tidaknya laporan masyarakat. Karena Bidang Bina Marga, memang diamanatkan mengelola dan bertanggungjawab. Semoga (***07).