YANG MELEKAT SAAT INI DALAM PEMIKIRAN INGAT UMAT MANUSIA DIDUNIA INI, KEKEJAMAN ISRAEIL, MEMBUNUH MASYARAKAT TAK BERDOSA DIMUKA BUMI PALESTINA. ATAS KEKEJAMANNYA, MEMBUNUH DAN MELAKUKAN PERUSAKAN DIMUKA BUMI.
ISRAEL DENGAN YAHUDI DAN ZIONISNYA MENCABUT NYAWA ANAK MANUSIA CIPTAAN TUHAN, ALLAH SWT DALAM PERANG ISRAEL-HAMAS, SEJAK 7 OKTOBER 2023 LALU YANG DIMULAI DARI SERANGAN HAMAS, “SEMANGAT ISLAM” PEJUANG PALESTINA KE ISRAEL MENELAN KORBAN, 1.400 NYAWA MELAYANG DAN 240 WARGA DAN TENTARA ISRAEL DITAWAN.
Hamas mendahului, karena sudah tahu Israel akan melakukan serangan ke Israel, melanjutkan pembantai dari tahun-tahun sebelumnya.
Dari prustasi Israel atas serangan Hamas tersebut, 8 Oktober 2023 Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyatakan negaranya dalam keadaan perang.
Akan membalas dan menghabisi Hamas dari muka bumi yang mereka sebut “teroris” itu.
Padahal Hamas, adalah pejuang yang gagah berani melawan penjajahan dan pendudukan Israel di tanah Palestrina yang sudah berlangsung, tujuh puluh tahun (tujuh dekade).
Dan selama itu pula Israel melakukan pembunuhan dan pembantaian terhadap Rakyat Palestina, dalam waktu tertentu sampai sekarang.
Korban tewas dipihak Palestina sudah mencapai 10.500 jiwa, lima puluh persen lebih anak-anak dan perempuan yang tak berdaya.
Sejak serangan Hamas, 7 Oktober lalu, yang berhasil menjebol pertahanan Israel yang selama ini terkenal kokoh dan memiliki Intelijen hebat didunia, didukung Amerika Serikat (AS), Inggeris, Perancis Cs sejak memerdekakan diri, Israel menjadi Negara, 1948, atas dukungan AS dan PBB, dan sejak itu Israel, menumpas rakyat Palestina sampai sekarang dengan persenjataan canggihnya.
Kebohongan yang dibangun Benjamin Netanyahu dan pemerintahannya, menumpas Hamas, tidak terbukti yang mereka lakukan pembunuhan masal dan genodida terhadap bangsa Palestina, dan akyat sipil yang tidak berdosa.
Secara keji, biadap dan kejam, yang dipertontonkan kepada dunia hampir setiap hari korban nyawa bergelimpangan di Gaza, Tepi Barat dan Palestina secara umum.
Makanya masyarkat dunia mengutuk tindakan itu, ini menyangkut hak hidup setiap manusia dibumi. Termasuk di bumi Palestina.
Sejak Perdana Menteri pertama memerintah Israel, dari 14 Mei 1948 sampai 26 Januari 1954 dan perdana menteri berikutnya, sudah 14 orang berkuasa di Israel, tetap melakukan pembanataian pada saat tertentu, untuk memperluas pendudukan (penjajahannya) diatas tanah/bumi Palestina.
Dan terkini, Benjamin Netanyahu yang berkuasa, sejak 26 Desember 2022 sampai sekarang, penindasan terhadap rakyat Palestina terus dilakukan dengan cara membombardir jalur Gaza, rumah sakit (RS), sarana Ibadah Masjid Umat Islam, Gereja orang Kristen, sarana pendidikan, rumah dan perkantoran luluh lantak dan jadi abu.
Dari berbagai pemberitaan Press luar negeri seperti Aljazeera, Arab News, dan sejumlah media besar di Timur Tengah.
Dan media pro Israel, telah menyiarkan kekejaman Israel, yang menghancurkan Gaza dari serangan udara dengan melepaskan ratusan bom yang mematikan, berkekuatan presisi tinggi.
Sedangkan dalam negeri sejumlah media besar menyiarkan (menulis) seperti Tempo.Co, Tribun News, CNBN Indonesia, Kompas.com, TVOne, Metro TV, Republikan.Com, Sindonews dan media sosial (medsos) lainnya, menyatakan kekejaman Israel, terhadap hak aasasi manusia (ham), untuk hidup dimuka bumi dilenyapkan tentara Yahudi Israel bersama Zionisnya, Terhadap hak hidup masyarakat di Palestina.
Dukung aksi demo dalam dan luar negeri, termasuk rakyat di AS, Inggeris, Perancis, yang tidak sejalan dengan pemerintahannya,Turkey, Korea Selatan, Indonesia dan Negara-negara lain didunia, baik Islam maupun non Islam, minta genjatan senjata dan damai, namun semuanya diabaikan Israel.
Jika Israel, mampu menghancurkan Hamas, koalisinya Hizbullah, Houthi serta sayap militernya, masyarakat dunia tidak begitu merasa sakit dan sedih.
Tapi yang dibantai Israel, rakyat Sipil dan menyerang bantian kemanusiaan ke Palestina dengan memblokade seluruh jalan masuk ke Gaza, yang berlangsung menahun lamanya.
Kini dunia mengutuk tindakan dan keabadaban Israel melenyapkan sudah ratusan ribu nyawa sejak tahun 1948 sampai sekarang.
Dan meminta Israel dan Benjamin Netanyahu melakukan genjatan senjata dengan Hamas, namun ditolak mentah-mentah oleh Israel atas dukungan AS dan sekutunya.
Israel ditangan pemerintahan Banjamin Netanyahu, berlanjut melakukan serangan udara dengan menjatuhkan bom yang canggih ke Gaza, berton-ton, hingga Gaza jadi abu dan hancur berkeping-keping.
Dari kekejaman yang dilakukan Yahudi Israel, Zionis yang sudah berlangsung berpuluh-puluh tahun, dengan kejayaan dan kekuatannya, dan menolak Genjatan senjata dan memberikan Hak Kemerdekaan bagi masyarakat Palestina, ini awal dari keruntuhan Israel dari muka bumi.
Karena seluruh pejuang Palestina, Hamas, dan sayap militernya AL-QASSAM, AL-QUDS, dan Koalisinya, Patah, terpecah jadi dua dan satu kelompok, menyatakan Perang dengan Israel.
Dan Hizbullah, (Lebanon) Houthi (Yaman), dengan dukungan persenjataan dari Iran, serta Negara Islam di Timur Tengah, mulai bersatu mendukung perjuangan Hamas, untuk Kemerdekaan Palestina.
Jika Israel tetap menghancurkan Gaza dengan membombadir dari udara, menghanguskan Palestina, manusia, perkantoran dan tempat tinggal masyarakat (rumah), rumah Sakit dan kegiatan bantuan kemanusiaan ke gaza yang dilarang masuk oleh Israel.
Kita tidak menghendaki perang Agama terjadi, tapi Islam akan bangkit menghancurkan Israel.
Dan pilihan yang tepat sebagaimana ditawarkan Pemerintah dan rakyat Indonesia, masyarakat Palestina wajib merdeka ditanahnya sendiri. Damai hidup berdampingan, satu dengan lainnya.
Sikap anti genjatan senjata Israel dibawah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, sudah waktunya Israel akan lenyap dari muka bumi, karena Islam bersatu dan non Islampun akan membantu Palestina, seperti Korea Utara dan Rusia.
Tinggal dijawab oleh waktu, siapa yang habis duluan apakah tentara Zionis, Yahudi Israel, atau Hamas dan pendukungnya.
Dan atau kedua Negara ini hancur berkeping-keping jadi abu dan siapa yang tersisa itulah yang jadi pemenang.
Indonesia Konsisten dukung Palestina Meredeka, dimulai dari Presiden RI pertama, Ir. Soekarno dan segenap tokoh pendiri bangsa ini.
“Bung Karno tegas menyatakan, selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina maka sepanjang itulah bangsa Indonesia berdiri menentang penjajah Israel.
Pernyataan ini dikeluarkan Bung Karno pada 1962,” dikutif dari dokumen yang ada dan pendapat berbagai tokoh.
Indonesia tidak bisa menolak fakta sejarah menunjukkan bahwa Palestina melalui seorang Mufti Besar Syekh Muhammad Amin Al-Husaini pada 6 September 1944 telah melakukan orasi yang diikuti massa untuk memberikan dukungan terbuka bagi kemerdekaan Indonesia.
Suatu dukungan yang datang jauh sebelum negara lainnya yang baru mendukung pasca Proklamasi 17 Agustus 1945.
Bungkarno, selaku negarawan telah mencatatkan dalam sejumlah bukunya tentang perjuangan dan Kemerdekaan Indonesia, kita jangan sekali-kali melupakan sejarah (Jas merah).
“Seperti yang telah dicontohkan Bung Karno saat Konferensi Asia Afrika di Bandung mengundang Mufti Besar Palestina, walau belum menjadi negara merdeka kala itu.
Di sisi lain, Bung Karno tidak mengundang Israel. Bahkan, beberapa kali surat resmi dari Israel untuk membuka perwakilan diplomatik di Indonesia tak pernah ditanggapi Bung Karno,” tandas Rifqi, salah tokoh politik Indonesia dari PDI-Perjuangan, dikutif kembali.
Rifqi, dalam rilisnya mengapresiasi sikap tegas Presiden Jokowi dan Ketua DPR RI Puan Maharani yang mengutuk agresi Israel sekaligus mengajak dunia menyelesaikan konflik.
“Saya mengapresiasi dukungan luas agar Palestina tidak lagi dijajah.
Kita harus paham situasi kebatinan rakyat Indonesia atas Palestina, ungkap Rifqi sebagaimana yang telah Bung Karno ajarkan dalam sejarah bangsa,”
Sebagai bangsa yang besar, Indonesia harus membalas jasa masyarakat Palestina, yang telah mendukung Indonesia pada saat sulit, 1944 dan 1945 saat Proklami di Komandangkan Bungkarno dan Bung Hatta dipegangsaan Timur Jakarta, 17-08-1945, yang kita peringati dan banggakan setiap tahunnya. (***).
Penulis/ Editor : Gafar Uyub Depati Intan/ Ketua DPD-KWRI Propinsi Bengkulu, yang juga Pemred BEO.co.id, Pengamat masalah Sosial Kemanusiaan dan Kemiskinan pedesaan. (+_).