Nursal, S.Sos (Gusnur) Aktivis Penggiat Anti Korupsi LSM BPPK-RI JAKARTA Alumni Pondok Pesantren Jawa Timur (NU), Alumni Fisip Jawa Timur, menegaskan kepada redaksi BEO.co.id – Via sambungan telephone Cell dari Desa Sungai Batu Gantih Kecamatan Gunung Kerinci, Kab. Kerinci Jambi, (9/ 4/ 2024) menegaskan siapapun Bupati Kerinci terpilih 2024-2029 dalam Pilkada nanti harus mampu menyelamatkan Kerinci dari kehancuran “Penebangan Liar -Penambangan tanpa menyelamatkan Lingkungan dan melestarikannya.
Bupati harus berani menerapkan perundang-undangan yang berlaku, tanpa tebang pilih, dengan melibatkan dinas terkait yakni Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas ESDM, Kehutanan, PUPR (Bidang Penataan Ruang) siapapun yang terlibat harus diusut secara Hukum dan dihentikan kegiatan serakahnya, merusak Lingkungan dan ekosistemnya, hanya untuk memperkaya diri orang-perorang, kelompoknya.
Maka Bupati bersama aparat penegak Hukum, harus Fokus menghentikan kegiatan yang bersifat Ilegal. Jika masih terjadi pembiaran seperti selama ini, Kareini, suka tidak suka diperkirakan akan menuai bencana yang lebih besar lagi.
Secara topogrfais posisi Kabupaten Kerinci, adalah Puncak Andalas di kepulauan Sumatera, mulai dari ketinggian = 500 M, 700M, 1.500M s/d 2000 Meter dari permukaan laut, puncaknya Gunung Kerinci, dengan ketinggian 3. 808 meter.
Dan Kerinci, merupakan pusat Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS) yang banyak disebut “paru-paru dunia” meliputi Prop. Jambi, Sumatera Barat, Bengkulu dan Sumatera Selatan. Puncak Andalasnya Gunung Kerinci tertinggi di Sumatera.
Kondisi riil dilapangan kerusakan hutan TNKS dari tahun ketahun semakin parah, bukan membaik, karena tidak dijaga, tidak dirawat dan di tidak lestarikan, dengan dihijaukan kembali, dipelihara dan dilestraikan.
Yang terjadi, meningkatnya pembabatan (penebangan liar), dan tindakan para Penambang Pasir baik yang punya IUP-OP, namun tidak melengkapi perizinan secara benar, untuk memelihara lingkungan, menyelamatkan dan melestarikannya. Apa lagi para Penambang liar yang bertindak semaunya ?.
Jika batang tubuh Kabupaten Kerinci, tidak diselamatkan terlebih dahulu dari ancaman Banjir dan Longsor yang sudah terbukti dengan kasat mata dan penderitaan dirasakan langsung oleh masyarakat Kerinci di akhir tahun 2003 dan memasuki tahun 2024, ini bukti nyata dari sebab dan akibat yang ditimbulkan dari penebngan liar dan Penambang liar dan punya Izin, tapi tidak menjaga lingkungan, jelas Nursal S,Sos akrab disapa “Gusnur” ini.
Kerusakan Lingkungan, Penebangan liar sudah meraja lela, bukan berarti aparat terkait tidak mengetahui, namun dengan personil dan peralatan terbatas dan dana operasional yang tidak cukup, akhirnya terjadi pembiaran.
Jika Kabupaten Kerinci tidak diselamatkan terlebih dahulu dari Penebangan liar dan Para Penambang yang merusak Lingkungan, “kita sulit berharap Kerinci akan aman dari serangan banjir dan longsor, saat hujan deras mengguyur Kerinci, seperti yang terjadi Desember 2023 dan Januari 2024, serta banjir susulan, kendati kecil tapi tidak boleh diabaikan.
Tahun Politik: Ditahun ini, 2024 kita akan melakukan Pemilihan Kepala daerah (Pilkada) serentak diseluruh tanah air tercinta, termasuk daerah kita Kerinci, tegas Gusnur.
Kini Baliho para balon (bakal calon) Bupati sudah terpasang (mejeng dimana-mana) disudut-sudut desa/ kelurahan dan pasar di Kerinci dengan berbagai pesan politik untuk membangun Kerinci, belum ditemukan Baliho, dengan pesan menyelematkan Kerinci dari Penebangan Liar dan Penambang perusak Lingkungan.
Belum ada? Semuanya “bak Tong Kosong Nyaring bunyinya” hanya sebatas Nyaring, tak lebih dari itu, tegas Gusnur.
Jadi kita minta bakal calon (balon) Bupati Kerinci tahun ini, bertanya dulu pada diri masing-masing, mampukah menyelamatkan Kerinci dari kehancurannya?
Jika tidak diselamatkan batang tubuh Kabupaten Kerinci dari ancaman banjir dan Perusak Lingkungan, kita khawatir Kerinci akan menjadi “danau”
Karena anugerah yang diberikan tuhan (Illah) yang maha kuasa, alam bergunung, danau nan indah, hamparan dan dataran rendah dan tinggi yang subur sebagian besar telah dirusak tangan-tangan jahil, dan upaya penyelamatan belakangan ini secara fokus Nyaris tidak ada sama sekali, yang ada hanya pembiaran.
“Kita hanya menunggu kehancurannya, sama kita ketahui bencana itu datang tanpa diketahui kapan waktunya?. Jelas Gusnur.
Maka kita harapkan Bupati Kerinci kedepan yang punya nyali besar (kuat), jujur dan bertanggungjawab, selamatkan Kerinci dulu dari ancaman bencana banjir dan tanah longsor dengan melibatkan semua pihak terkait.
Balon Bupati Kerinci, siapapun dia kita tidak mempersoalkan mudik, tengah dan hilir harus yang mampu dan kuat untuk mengalahkan terpaan badai, mulai dari badai KKN (Kolusi, Korupsi dan Nepotisme) yang telah meraja lela, dan yang dirugikan masyarakat Kerinci dan Keuangan Negara.
Dari data dan keterangan dihimpun Tim Wartawan BEO.co.id dan Koran BiDiK07 ELANGOPOSISI dari tahun 2009 sampai sekarang sudah berlangsung lebih kurang 15 tahun kerusakan TNKS sudah terjadi dimana-mana hampir diseluruh wilayah hutan TNKS dan demikian juga penambang tanpa Izin dan Tambang Pasir punya Izin, tapi tidak menyelamatkan lingkungan dan melestarikannya?.
Kerusakan TNKS, akibat Penebangan Hutan secara liar sudah terjadi dalam wilayah TNKS dari ketinggian 500meter s/d 2000meter dari permukaan laut antara lain di Danau Belibis Kecamata Kayu Aro, dan lahan yang di tebangi oleh para mafia Penebangan liar, diperjual belikan kepada masyarakat awam yang butuh dan tidak mengerti fungsi TNKS.
Danau Belibis bagian belakang dan sekitarnya murni wilayah Hutan TNKS, sudah porak poranda ditebangi. Tidak mampu dihentikan aparat Polisi Kehutanan, penyebabnya cukup jelas pertama jumlah Polisi sedikit resort Kehutanan Kerinci Utara antara lain Kecamatan Siulak, Kecamatan Gunung Kerinci, Kecamatan Kayu Aro, Kecamatan Kayu Aro Barat dan Gunung Tujuh, sebagian wilayah TNKSnya sudah jadi Ladang, dan sangat mengkhawatirkan di kaki Gunung Kerinci Hulu Batang Sungai Tangkil Desa Tangkil sudah banyak yang rusak.
Hulu Sungai Jernih sampai ke Danau Tinggi, Ulu Pasir Jaya dan sekitarnya, Kersik Tuwo, Sungai Kuning, Hutan bagian dalam Pungut sampai ke Renah Pemetik.
Berikutnya Sungai Betung Kecamatan Gunung Kerinci, masuk ke Lubuk Pangkal Kemenyan, sebagian besar pada dataran rendahnya sudah porak-poranda, hutan yang masih bertahan didaerah perbukitannya. Dan sebagian lagi sudah jadi hutan belukar, tidak mampu lagi menyerap endapan air secara baik, karena ekosistemnya sudah rusak.
Lalu dibelakang Bukit Kayu Sigi (Bukit Sigi) sebagian besar juga sudah jada Ladang, dan sebagian hutan di perladangan Mudik Sungai Gelampeh sampai ke Gunung Masjid (Hulu Sungai Batang Merao) sebagian sudah jadi Ladang.
Jika hujan turun sampai satu minggu saja, sangat dikhawatirkan Kerinci akan kembali kena Bencana Banjir, tidak tertutup kemungkinan akan jadi “Danau.”
Dimulai dari ketinggian dataran rendah 200M, 500M, 700M dari permukaan laut sudah rusak berat hutan dan lingkungannya, otomatis didaerah Kerinci dataran tinggi 1000M, 1.500M sampai 2000M, meliputi sebagian besar berada dalam Kecamatan Kayu Aro, Kayu Aro Barat dan Gunung Tujuh, jika hutan penyangganya sudah gersang (tandus), ekosistemnya hancur tingkat abrasi sangat tinggi, sudah tidak mampu menampung kedapan air. Saat hujan deras turun yang terjadi penggerusan lingkungan dibawa arus kedalam ribuan anak sungi turunnya ke Sungai Batang Merao, membuat pusaran banjir bandang, karena selama ini sudah terjadi Pendangkalan dampak dari Tambang dan Penebangan liar.
Karena kegiatan exsplorasi hutan dan Tambang Pasir sudah tidak seimbang lagi dengan kondisi riil dilapangan, karena upaya penyelamatan dan menghentikan kegiatan perusakan lingkungan tidak dilakukan aparat berwenang.
Pengrusakan lingkungan bukan terjadi di Kerinci bagian utara saja (hulu), kondisi perusakannya juga di Kerinci Hilir (Selatan), baik Penambangan, maupun Penebangan liar.
Hampir terjadi disemua kecamatan antara lain, Kecamatan Keliling Danau, Batang Merangin, Gunung Raya, Bukit Kerman, Tanah Cuguk dan Hiang, baik itu penebangan liar, maupun penambangannya.
Khusus dihulu Sungai Tuwak dan Sungai Cumbadak, sudah dijadikan kebun Kentang (Kubik) bahasa Kerinci, yang dibuka dan dibeli para oknum ASN Pemdakab Kerinci, karena kesuburan tanahnya, sama dengan Danau Belibis bagian belakang.
Solusinya Bupati Kerinci terpilih dan terlantik nantinya, 2024 – 2029 harus mampu, berani, tegas dan jujur menegakan perundang-undangan di Kerinci, jika tidak masyarakat jangan berharap banyak Kerinci akan lebih baik.
Mungkin lebih parah dari dua periode Kerinci dibawah kepemimpinan Dr. H Adirozal, MSi, jangan sampai “Kerinci Lebih Baik Berkeadilan” dibawah Adirozal-Ami Taher, menjadi Kerinci “Terpuruk dan Ladang Kolusi, Korupsi dan Nepotisme”
Dan jangan sampai soal praktik KKN yang kental, Penebangan liar (pelang berpindah) dan Tambang Liar dan Penambang tanpa memperhatikan lingkungan, “menjadi alat politik bupati, mengejar jabatan dua periode, seperti terjadi dimasa Adirozal menjabat dua periode, sejumlah dana desa (DD), yang tak jelas pemanfaatannya, diperiksa Inspektorat ratusan pengaduan masyarakat dinyatakan tidak ada temuan apa lagi merugikan keuangan Negara.
Dan jika sampai kasus penebangan liar, kejahatan dalam Penambangan Pasir dan praktik KKN, “jadi alat politik bupati/ kepala daerah, baik dalam pencalonan, apa lagi setelah menjabat jangan harap Kabupaten Kerinci akan mampu mengejar ketertinggalan dari kabupaten lainnya di Propinsi tetangga, seperti Sumatera Barat dan Sumatera Selatan.
Maka para balon bupati Kerinci, diharapkan mampu menjawab tantangan itu, bersama kekuatan rakyat Kerinci, dan membangun kerjasama dengan Pemprop Jambi dan Pemerintah pusat.
Jika Bupati terpilih hanya mampu membelanjakan (menghabiskan dana APBD Kerinci) yang ada dari tahun ketahun, dan membagikan kue-kue pembangunan kepada Tim Suksesnya (pemerintahan balas budi), Kerinci akan terpuruk lebih parah dari sebelumnya.
Harap dicatat APBD Kerinci dalam satu tahun lebih kurang kisan uangnya Rp1, 1 T, seharus bupati terpilih nantinya akan mampu meningkatkan menjadi Rp1, 5 T/ pada tahun kedua, ketiga dan seterusnya.
Dan masyarakat Kerinci harus cerdas dalam memilih pemimpin (bupati) Kerinci 2024-2029, harus membaca rekam jejak balon secara riil dan prestasi yang pernah diraih.
Harus mengubah cara berfikir, menolak serangan fajar dan tetap menggunakan hak pilih secara benar, sesuai keyakinan dan tidak di intervensi oleh pihak manapun.
Dalam banyak pendapat menjelaskan, “hanya orang miskin dan bodohlah sangat mudah ditipu” Bupati Kerinci kedepan selain mampu menyelamatkan Kerinci dari ancaman bencana banjir dan praktik KKN, kita harapkan mampu membangun Ekonomi yang kuat dan SDM (Sumber Daya Manusia) yang cerdas (berilmu), dan mencetak manusia sehat, dengan kata lain “Makan tiga kali sehari bergizi, Cerdas (berpendidikan) dan Sehat berarti memiliki Sarana dan prasarana berobat yang dilengkap di Kerinci, tenaga media, dokter yang cukup.
Tidak seperti selama ini berobat harus ke Sumatera Barat, atau keluar Kerinci, maka Kerinci butuh pemimpin yang kuat, berilmu, jujur dan bertanggungjawab. Kuat dan berani berkorban untuk peningkatan Kesejahteraan rakyat Kerinci, bukan untuk keluarganya, tim sukses seperti yang terjadi pada era sebelumnya, tegas Nursal.S,Sos (Gusnur) pada bagian lain keterangannnya. (***)
Penulis/ Editor & Penanggungjawab : Gafar Uyub Depati Intan, Putra Asli Kerinci, Pempred BEO.co.id / Ketua Dewan Pimpinan Daerah KOMITE WARTAWAN REFORMASI INDONESIA Bengkulu, Pengamat masalah Kemiskinan di Pedesaan. (_+).
Baca Juga :
- KUNJUNGAN PRESIDEN TERTUNDA, KERINCI DIHAJAR BANJIR LAGI
- INFO UNTUK PRESIDEN RI : SEBAIKNYA KUNJUNGI KERUSAKAN TNKS
- JANGAN ABAIKAN SEBAB & AKIBAT BANJIR-LONGSOR HANCURKAN KERINCI
- BISA HASILKAN RATUSAN JUTA RUPIAH, PENGERUKAN SUNGAI SEGABU KERINCI
- HASIL PENGERUKAN SUNGAI SEGABU, DIJUAL KETEMPAT LAIN MERUPAKAN KEJAHATAN PIDANA
- WARTAWAN USIL, UNTUK MENEGAKAN KEBENARAN
- LIMBAH DIHASILKAN PENAMBANG : TANGGUNGJAWAB PENAMBANG ITU SENDIRI, TIDAK BISA DIBEBANKAN PADA PIHAK LAIN
- MERAOO KIAN DANGKAL : MASYARAKAT KERINCI TERANCAM KELAPARAN!