- LAPORAN : Marhen
KERINCI, Beo.co.id – Setelah berhasil meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) di tahun 2020 yang lalu, dari Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) Perwakilan Jambi, kembali menjadi sorotan tajam oleh LSM BPPK-RI. Kendati bentuk keberhasilan dan kebanggaan membangun Kerinci Lebih Baik – Berkeadilan dipertanyakan, WTP ke enam.
Menurut Staf Inteljen LSM BPPK-RI, Nursal mengatakan, keberhasilan WTP ke enam Kabupaten Kerinci di tahun 2020 yang lalu harus ada keterbukaan, baik dari Pers dan LSM, Ormas serta OKP, sebagai indikator pendukung yang riil, WTP enam kali berturut –turut.
“Khusus WTP ke enam kita perlu mempertanyakan, mengapa tidak ada jumpa Pers dalam keberhasil tersebut, untuk mendengar penjelasan WTP dalam pengelolaan keuangan daerah, apa saja yang membuat keberhasilan Kerinci, sedang gedung di Bukit Tengah banyak terbangkalai,” tanya Nursal menerangkan kepada Beo.co.id, Selasa (12/1/2021).
Ia menambahkan, seharus keberhasilan ini mampu dijabarkan dan dijelaskan oleh Bupati terpilih dua priode, sedang kegiatan pelayanan publik masih diwilayah adminitrasi Kota Sungai Penuh, contoh pemkab Kerinci beberapa OPD lainnya.
“Seharusnya, tahun ini sudah tuntas pindah ke Bukit Tengah, keberhasilan Bupati Murasman memindahkan pusat pemerintah dari Kota Sungai Penuh ke Siulak, bayangkan ini sudah dua priode,” tegasnya.
Media ini belum berhasil menjumpai Bupati Kerinci, Adirozal, kendati telah disurati audensi untuk bertemu untuk tatap muka langsung dengan tujuan kordinasi, termasuk masalah galian C yang berdampak kekeringan persawahan masyarakat Siulak Deras.
Surat audensi itu telah disampaikan langsung kerumah dinas, tidak melalui humas protokoler dan diterima oleh anggota Sat Pol PP yang piket saat itu, Sabtu (8/1/21), hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan pihak instansi terkait, baik Bupati Kerinci dan sebliknya juga Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Kerinci.
